Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, kesenian bisa menjadi sarana mengantarkan pelakunya kepada kebenaran, bahkan kepada Allah.
Kiai yang pernah nyantri di Kempek, Lirboyo, dan Krapyak itu mendasarkan pernyataannya kepada Syekh Dzunun Al-Mishri yang mengatakan, seni adalah suara kebenaraan yang bisa mengantar kita menuju hakikat, mendongkrak kita menuju Allah.
“Karena seni tak bisa berbohong,” katanya saat membuka pameran tunggal lukisan karya Nabila Dewi Gayatri bertajuk Sang Kekasih di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (8/5).
Oleh karena itu, menurut pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqofah, Ciganjur, Jakarta, beberapa ulama besar adalah seniman.
“Imam Syafi’i sebelum menjadi imam besar adalah seorang penyair. Sayidina Ali sebelum menjadi khalifah adalah seorang penyair,” katanya.
Kiai Said membuka pameran itu dengan memukul gong sembilan kali. Pembukaan disaksikan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian, Ketua PBNU H. Marsudi Syuhud, AIzuddin Abdurrahman, Robikin Emhas, Ketua Umum Pimpinan Pusat PSNU Pagar Nusa M. Nabil Harun, Ketua Umum PP Fatayat NU, dan tamu undangan lain.
Sang Kekasih memmerkan 50 lukisan wajah kiai-kiai Nusantara dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari hingga KH Said Aqil Siroj. Pameran akan berlangsung hingga 14 Mei. Tiap hari dibuka pukul 09.00 dan tutup 21.00. (Abdullah Alawi)