Nasional

Kiai Said Sebut Kelebihan Islam sehingga Diterima di Seluruh Dunia

NU Online  ·  Senin, 26 Februari 2018 | 12:15 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa agama Islam diterima di pelbagai benua di dunia. Sekarang ini di belahan dunia manapun sudah ada pemeluk Islam dari kalangan penduduk setempat.

Demikian disampaikan Kiai Said saat membimbing seorang muallaf warga Negara Amerika membaca syahadat di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, Senin (26/2) sore.

“Islam kini berkembang ke seluruh pelosok dunia. Muslim banyak di China, Amerika, Eropa. Kenapa Islam berkembang begitu?” kata Kiai Said.

Di hadapan pengurus harian PBNU yang hadir itu, Kiai Said mengatakan bahwa kunci rahasia penerimaan Islam oleh penduduk dunia karena Islam sempurna. Islam mengandung tiga unsur utama dalam beragama di mana ketiga unsur ini terpisah pada agama lainnya.

“Di Islam ada teologi, ritualnya jelas, kemanusiaannya juga ada yaitu akhlak atau moral. Ketiga unsur ini ada semua di dalam Islam,” kata Kiai Said.

Pengasuh Pesantren At-Tsaqafah Ciganjur ini mengatakan bahwa kelebihan agama Islam adalah mukjizat kitab sucinya yaitu Al-Quran. Selama 14 abad, kitab suci Al-Quran tidak mengalami perubahan sedikit pun.

“Jangankan huruf pada Al-Quran, satu titik pun tidak berubah. Mengapa? Karena Al-Quran dibaca dan dihafal. Al-Quran mudah dihafal. Anak-anak kecil di pesantren itu banyak sekali yang menghafal Al-Quran karena mudah. Tetapi makalah berbahasa Arab satu halaman saja dibaca sulit, apalagi dihafal,” kata Kiai Said.

Karena tradisi itu, usaha percobaan untuk mengubah Al-Quran dengan mudah diketahui oleh banyak orang.

Kiai Said juga menyebutkan kelebihan Islam dalam hal ibadah. Semua orang yang shalat mesti berbahasa Arab dan kiblat yang sama. Sama halnya dengan ibadah puasa dan haji. Kalau ada sedikit perbedaan masalah furuiyah, itu masalah kecil saja.

“Bahasa shalat sama, Bahasa Arab. Kalau yang kecil-kecil seperti soal qunut, dan lain sebagainya, itu memang beda,” kata Kiai Said. (Alhafiz K)