Kiai Hasyim: Ingin Negara Selamat, NU Harus Dirawat
NU Online · Sabtu, 9 Mei 2015 | 07:02 WIB
Jombang, NU Online
Rais Syuriah PBNU, KH Hasyim Muszadi mengusulkan agar negara memberikan anggaran untuk organisasi kemasyarakatan (ormas) seperti NU. Pasalnya NU merupakan penjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) paling tangguh. Karena kalau NU-nya ruwet maka negaranya juga pasti ruwet.<>
"Kalau ingin Negara selamat ini, NU harus dirawat, seharusnya negara memberikan anggaran untuk NU. Bukan malah partai politik saja yang diributkan anggarannya," ujar KH Hasyim Muzadi saat hadir di Jombang pada silaturrahim Dirut Perhutani dengan ulama pesantren, Jumat (8/5).
KH Hasyim yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menambahkan, bahwa NU merupakan organisasi penjaga NKRI yang paling tangguh. Dikatakannya, kalau NU-nya ruwet maka Negara dipastikan ruwet. "Karena apapun yang terjadi di NU, pasti akan mempengaruhi konstelasi politik secara nasional," jelas mantan Ketua PBNU ini menambahkan.
Mestinya, tambah Hasyim, bukan hanya partai politik yang diberi anggaran, akan tetapi civil society juga harus diberi anggaran.
Dikatakannya, organisasi Islam yang ada di Indonesia sejak awal adalah NU dan Muhammadiyah, sedangkan yang lain itu belakangan datang. "Dan kemungkinan yang baru-baru itu ditunggangi kepentingan luar. Nah ini repotnya kan," katanya.
Menanggapi usulan ini, KH Sholahudin Wahid adik kandung Gus Dur mendukung usulan yang diontarkan KH Hasyim Muzadi yang juga Anggota Watimpres ini. Menurutnya ormas NU dan Muhamadiyah layak mendapat anggaran dari Negara.
"NU dan Muhamadiyah ikut mendirikan Negara, maka sangat wajar jika pemerintah memberikan anggaran bagi ormas terbesar di Indonesia ini," tutur Gus Sholah.
Disinggung apakah tidak khawatir akan terseret korupsi jika NU menerima anggaran dari pemerintah. Mantan anggota Komnas HAM ini mengatakan, hal itu bisa diantisipasi dengan adanya pengawasan. "Tidak lah, kalau digunakan dengan benar dan tentunya diawasi dan harus transparan, saya yakin tidak," jelas Pengasuh Pesantren Tebuireng yang dikabarkan kembali mencalonkan sebagai Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-33 NU Agustus mendatang ini. (Muslim Abdurrahman/Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua