Ki Ageng Ganjur-Fadly Meriahkan Tadarus Seni Ramadhan
NU Online · Rabu, 24 Juli 2013 | 17:01 WIB
Jepara, NU Online
Kelompok musik Ki Ageng Ganjur pimpinan Sastro El-Ngatawi dan Fadly, vokalis Padi turut memeriahkan Tadarus Seni Ramadhan di Pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara, Jawa Tengah, pada Senin (22/7) malam.<>
Ki Ageng Ganjur membawakan beberapa tembang diantaranya Lailatul Qadar, Padang Mbulan, Ya Rabbibil Musthafa, Shalawat Nariyah, Ilir-Ilir, Syiir Tanpo Waton dan Surgamu.
Sedangkan Fadly menyanyikan Anak Bertanya Pada Bapaknya, Demi Massa, Harmoni dan InsyaAllah. Selain Ki Ageng Ganjur dan Fadly santri Hasyim Asyari juga menampilkan pentas rebana, stand up comedy dan pembacaan puisi juga Tari Sufi Jepara featuring Asyari Muhammad turut memeriahkan kegiatan tersebut.
Menurut pengasuh pesantren Hasyim Asyari, KH Nuruddin Amin ekspesi seni merupakan salah satu media untuk berdakwah. Hal itu diuraikan Gus Nung, panggilan akrabnya, ulama sejak dulu atau era Walisongo dalam berdakwah juga melalui seni. “Musik gamelan, wayang yang diwariskan oleh para wali sebagai media dalam berdakwah,” jelasnya.
Gus Nung menambahkan, baginya kegiatan itu merupakan bentuk syiar Islam dan syiar Ramadhan pada khususnya. “Anak-anak muda yang belum dekat dengan Tuhannya kita dekatkan dulu dengan shalawat dan lagu religius. Semoga kelak mereka jamaahnya, puasanya dan ibadahnya semakin ada peningkatan,” harapnya.
Sementara itu, Sastro El-Ngatawi mengungkap satu per satu tembang yang dibawakan. Semisal Shalawat Nariyah yang dilantunkan Melati cs, vokalis Ki Ageng Ganjur. Menurut Ketua Umum PP Lesbumi Syekh Nariyah selaku pengarang masuk surga karena mengarang shalawat tersebut sebagai bentuk mencintai Allah dan Nabi.
Lebih lanjut, budayawan asal Pati mengutip dari kitab Khozinatul Asror. “Siapa orangnya yang membaca shalawat Nariyah 100x maka hajatnya akan dikabulkan oleh Allah SWT,” lanjutnya.
Di sela-sela Tadarus Seni, Sastro yang merangkap menjadi host, bertanya kepada Fadly terkait perjalanananya ke pesantren Hasyim Asyari Jepara. Andi Fadly Arifuddin nama asli Fadly, mengaku mendapat banyak pelajaran dari pesantren.
Pria 38 tahun yang lahir di Makassar menegaskan pendidikan modern yang berkembang saat ini metodenya mengambil dari pesantren sebab dia sebagai pendidikan tertua di Nusantara. Dari itu ia pun mempunyai cita-cita kelak di kampung halamannya ingin mendirikan sebuah pesantren.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua