Khataman Al-Quran 40 Hari 40 Malam Digelar di Makam Mbah Sahal
NU Online · Kamis, 30 Januari 2014 | 15:00 WIB
Pati, NU Online
Sekitar 55 penghafal Al-Quran akan membaca ayat-ayat bi al-ghaib (dihafal) untuk Almaghfurlah KH MA Sahal Sahal Mahfudh. Kegiatan ini digelar di makam Rais Aam PBNU tiga periode tersebut yang wafat Jumat pekan lalu (24/1). Rencananya, semaan ini berlangsung selama 40 hari 24 jam nonstop.<>
Di Pesantren Maslakul Huda (PMH), Kajen, ada tiga PMH: yaitu PMH Pusat, PMH Putri yang dikelola KH A Nafi’ Abdillah, dan PMH Putra yang dikelola KH MA Sahal Mahfudh.
Di PMH Putra terdapat seorang santri yang hafal AL-Quran 30 juz bernama Ahmad Mutamakkin. Menurut dia, inisiatif awal kegiatan ini dari Gus Rozaq, putra menantu KH A Nafi’ Abdillah, Pengasuh PMH Putri.
Setelah berkomunikasi intensif dengan Gus Rozaq, alumnus Matholi’ul Falah 2004 ini lalu mengkomunikasikan ide takhtiman dengan para anggota Jami’yyatul Qurro’ wal Huffadz (JQH) cabang Pati.
Atas perintah dari guru Qurannya itu, Mutamakkin bersama para huffadz lalu memberanikan diri menggelar semaan selama 40 hari 40 malam nonstop. “Tiap harinya dari jam 6 pagi sampai jam 6 malam semaan oleh para anggota JQH, sementara dari jam 6 malam hingga jam 6 pagi giliran para santri,” ujarnya saat dihubungi NU Online melalui telepon seluler.
Takhtiman yang digelar seperti di makam Mbah Sahal ini, lanjut Mutamakkin, sebelumnya pernah dilaksanakan atas wafatnya KH Abdullah Salam dan Nyai Hj Aisyah. Menurut dia, kegiatan ini dilaksanakan lantaran para huffadz tersebut ingin ngalap berkah kepada sesepuh yang juga hafal Quran 30 juz tersebut.
Ahmad Mutamakkin bin Abdullah Afif adalah santri ndalem Mbah Sahal yang berasal dari Desa Karas, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang. Ia terhitung masih kerabat Rais Aam dari garis bapak. Kakeknya, KH Zubaidi, adalah adik kandung Nyai Badi’ah, ibunda Kiai Sahal.
“Saya berkhidmah di ndalem beliau sejak masuk Kajen pada 1997 silam hingga saya lulus pada 2004. Tiga tahun kemudian, saya dipanggil Mbah Sahal untuk di ndalem lagi,” pungkasnya. (Ali Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua