KH Syaifuddin Amsir: Gunakan Cara Rasulullah, Cara Sahabat
NU Online · Kamis, 30 Oktober 2014 | 10:59 WIB
Jakarta, NU Online
Rais syuriyah PBNU KH Syaifuddin Amsir mengatakan, NU harus lebih berkiblat terhadap tradisi yang berkembang pada zaman Rasulullah, cara Rasulullah dan Sahabat karena konflik sebesar apapun tetap saja tidak merusak.
<>
“Memang konfliknya luar biasa, tetapi ada ngak yang menghilangkan tradisi Rasulullah. Justru teruji lagi dalam visi misi ujian yang bermacam-macam, tetapi tetap saja muncul sebagai sesuatu yang satu. Tetap menjadi uswatun hasanah. Jadi barometer pertimbangannya itu dimunculkan oleh karakter kekhalifahan masing-masing, tetapi jebolnya tetap tulen dari Rasulullah,” katanya.
Beda dengan apa yang terjadi saat ini, ketika banyak orang sudah merasa pinter, tapi ternyata malah tidak bisa menyelesaikan berbagai persoalan sebagaimana perdebatan soal UU Pilkada yang mengemuka baru-baru ini.
“Ambil apa yang terbaik, tapi jangan diilhami oleh istilah orang sekarang, yang pada umumnya merasa tahu soal politik, tapi terjebak oleh emosi perpolitikan masing-masing. Niat yang baik itu yang harus kita munculkan. Yang kita idolakan jadi pemenang belum tentu terbaik saat jadi pemenang,” tegasnya.
“Kemana NU harus berkiblat, ngak usah terseret-seret pada mekanisme yang menimbulkan keragaman paham yang menurut saya akan memperlambat gerak yang seharusnya sudah membuahkan hasil.” (mukafi niam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua