Nasional

KH Hasyim Muzadi: NU Jadi Jimat Agama dan Negara

NU Online  ·  Sabtu, 7 September 2013 | 04:02 WIB

Kudus, NU Online
Rais PBNU KH Hasyim Muzadi mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) akan selalu berperan dan memposisikan diri sebagai jimat agama dan negara. NU berkomitmen menjaga Islam rahmatan lil alamin dengan mengayomi semua umat dan golongan.
<>
“Selama agama dipegang NU, Islam bukan hanya rahmatan lil muslimin (rahmat bagi umat Islam) melainkan juga  rahmatan lil alamin (rahmat bagi semua golongan) sebagaimana yang dilakukan Rasulullah. Dengan begini, tidak ada lagi gegeran karena perbedaan,” katanya dalam acara Halal Bihalal dan Majelis Silaturahmi Ulama dan Rakyat (Masura) di Gedung Graha Mustika Kudus, Jawa Tengah, Senin (2/9) lalu.

Kiai Hasyim mengatakan, NU didirikan ulama pada 1926 dengan niat untuk menata agama dan negara.  Hubungan agama dan negara tetap terjaga dan tidak saling merusak satu sama lain.

“Sejak lahir hingga sekarang, NU tidap pernah menyerah terhadap keadaan tetapi juga tidak pernah punya pikiran memberontak kepada negara. Karena kita punya pandangan antara agama dan negara ibaratnya saudara kembar,” tegasnya.

Mantan ketua umum PBNU ini menambahkan, selama ini, NU tidak menghendaki negara menjadi rusak karena agama. “NU memahami Islam dengan makna bukan stempel agama. Berbeda dengan kelompok lain yang justru mengkafirkan sehingga negara menjadi ruwet,” tegas KH Hasyim.

Pada kesempatan itu, Kiai Hasyim mengurai sejarah perjalanan politik NU dari pemilu pertama hingga sekarang. Ia juga menekankan kader NU yang aktif sebagai politisi untuk berpegang pada ilmu dan moralitas politik.

“Politisi NU harus mampu mengubah dari perdagangan politik menjadi perjuangan politik,” tandasnya lagi.

Hadir dalam acara tersebut Ketua PWNU Jateng Abu Hafsin, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Moh Mahfud Md, pengasuh Pondok Pesantren API Magelang KH Yusuf Chudhori , dan Ketua PCNU Kudus KH Chusnan Ms. (Qomarul Adib/Mahbib)