Ketum PBNU: NU Akan Terus Tegakkan Prinsip Trilogi Ukhuwah
NU Online · Kamis, 11 April 2019 | 09:39 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa NU tidak akan bergesar dari prinsip menegakkan ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga negara), dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia). Penegakkan terhadap prinsip persaudaraan ini karena NU merupakan organisasi moderat.
"NU pada dasarnya merupakan organisasi yang moderat, toleran, anti radikalisme, dan anti terorisme," kata Kiai Said di Gedung PBNU, Kamis (11/4), merespons penerimaan gagasan persaudaraan kemanusiaan NU oleh Centris Demokrat Internasional (CDI) atau Koalisi Partai Politik Internasional.
Oleh karena itu, menurut Kiai Said, ketika Muktamar NU pada 1936 di Banjarmasin, NU memutuskan bahwa Indonesia merupakan negara damai dan menganggap semua warga Indonesia merupakan saudara.
"Indonesia itu Darussalam, bukan negara Islam, bukan negara kafir, tapi negara yang mengakomodir semua warga negara sebagai saudara sebangsa dan setanah air," ucapnya.
Lebih lanjut Kiai Said mengemukakan bahwa komitmen kebangsaan NU ditegaskan lagi ketika Rais 'Aam PBNU KH Ahmad Siddiq dan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid di Muktamar NU Situbondo pada 1984.
Kemudian, Muktamar NU yang dilaksanakan di Jombang pada 2016 mengusung tema Islam Nusantara. Menurut Kiai Said, pengambilan tema itu bukan tanpa alasan. Kiai Said dalam beberapa kesempatan ke luar negeri seperti di Amerika, Libya, Mesir, Jepang, dan Korea Selatan mengampanyekan Islam Nusantara.
"Bahkan di luar negeri sangat kagum dengan Islam Nusantara," ucapnya.
Menurutnya, ketika negara-negara luar menerima konsep Islam Nusantara, tetapi di Indonesia, masih ada yang menolak. Padahal, Islam Nusantara bukan madzhab, aliran, apalagi agama baru. Islam Nusantara merupakan ciri khas.
"Islam Nusantara itu bukan madzhab baru, bukan aliran baru, tapi tipologi, bahasa arabnya khosois, mumayyizat. Masyarakat Islam di Nusantara ini yang anti kekerasan, anti radikalisme, apalagi sampai terorisme," ucapnya. (Husni Sahal/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
2
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
5
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua