Nasional

Ketum PBNU Lantik Perhimpunan Dokter NU

Sen, 26 November 2018 | 14:53 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj melantik Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (16/11). PDNU dilantik untuk periode 2018-2022. Pelantikan ditandai dengan pembacaan baiat yang dibacakan Kiai Said dan diikuti Pengurus PDNU.

Turut menyaksikan pelantikan, Ketua PBNU H Robikin Emhas, Ketua PBNU H Eman Suryaman, Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana NU (PP ISNU) H Ali Masykur Musa, dan Pengasuh Pesantren API Tegalrejo Magelang KH Yusuf Chudlori.

Dalam sambutannya, Kiai Said menyampaikan tentang pentingnya keberadan dokter dalam suatu masyarakat. Pasalnya, jika dalam satu daerah tidak memiliki dokter, masyarakat di daerah tersebut dosa semua. Sebaliknya, jika telah ada minimal satu dokter, maka gugur dosa masyarakat.

"Bahagialah menjadi dokter bisa menggugurkan kewajiban masyarakat sekitar  kalau kita angkat lg ya anda ini menggugurkan kewajiban di atas pundaknya seluruh warga nahdlatul ulama. Luar biasa. Maka tanggung jawabnya sangat besar," kata Kiai Said.

PDNU merupakan organisasi federasi di bawah ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama). ISNU adalah salah satu badan otonom dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pengurus Pusat PDNU dikukuhkan melalui SK PP ISNU dan dilantik langsung oleh Ketum PBNU.

Lahirnya PDNU disambut dengan suka cita oleh para dokter NU, karena menjadi wadah silaturahmi dalam ukhuwah Nahdliyah dalam mengembangkan profesionalisme dan memperkuat pengejawantahan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah.

Dokter NU dengan akhlak Aswaja An-Nahdliyah melengkapi janji profesi atau sumpah dokter yang dulu pernah diucapkan saat seorang calon dokter dilantik menjadi dokter. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)