Nasional

Ketum PBNU: Jangan Jadikan NU Komoditas Politik

Sen, 30 Oktober 2023 | 10:00 WIB

Ketum PBNU: Jangan Jadikan NU Komoditas Politik

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). (Foto: NU Online/Suwitno)

Kendal, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menegaskan tentang pentingnya menjaga keselamatan bangsa dan negara dalam konteks politik Indonesia. Ia memberikan pesan untuk tidak menjadikan NU sebagai komoditas politik.


Pernyataan ini disampaikan dalam acara Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama (Muskerwil) NU Jawa Tengah di Pesantren Al-Musyaffa Sudipayung, Ngampel, Kabupaten Kendal pada Ahad (29/10/2023).


“Rais 'aam mengatakan jangan buka lapak sendiri-sendiri, itu maksudnya ya itlaqul hadri, artinya ya jangan buka lapak, itu artinya begitu. Artinya jangan jadikan NU ini komoditas untuk jualan, itu artinya itu,” ujarnya.


Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam NU, terutama dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden yang akan datang. Menurutnya Pemilu dan Pilpres adalah tahapan yang harus dilewati, tetapi ada tujuan yang lebih besar dan lebih penting yang harus dikejar yaitu keselamatan NU.


“Pemilu dan Pilpres ini cuman lewatan yang harus kita lewati, kita punya tujuan yang lebih jauh dan lebih penting. Nah, kita harus lewat dengan selamat, NU-nya selamat, negaranya selamat. NU-nya selamat itu artinya NU-nya tidak congkrah, tidak saling bertengkar antara sesama warga, sesama saudara, walaupun ada kemungkinan pilihannya beda-beda jangan sampai bertengkar dengan saudara, jangan sampai,” ujarnya.


Menurut Gus Yahya keselamatan NU juga artinya jangan menjual NU seenaknya, sebab sekarang orang menjual nama NU itu mudah sekali.


Lebih lanjut pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang ini menekankan bahwa fokus NU ini tetap pada keselamatan negara, dengan sistem politik yang aman dan tidak kacau.


“Tidak usah ramai-ramai, tidak usah ribut-ribut,  ini cuman lewatan saja, kita konsentrasi pada tujuan utama kita di depan. Ya negara harus selamat, negara harus selamat itu artinya apa? sistem politiknya aman, tidak terjadi kekacauan, itu artinya selamat. Lalu dari apa yang sudah dicapai tidak mundur-mundur lagi, negara ini berjalan, arahnya jelas, yang sudah dicapai jangan mundur lagi, yang sudah dicapai ini teruskan sampai ke tujuan, itu namanya selamat,” ujarnya.


“Jadi kalau kemarin-kemarin saya sampaikan kepentingan NU terhadap politik Indonesia, satu-satunya kepentingan NU terhadap politik Indonesia adalah keselamatan bangsa dan negara itu dalam pengertian itu,” pungkasnya.