Nasional

Ketua PWNU Aceh: Jangan Provokasi Masyarakat Tolak Imigran Rohingya

Sel, 21 November 2023 | 08:00 WIB

Ketua PWNU Aceh: Jangan Provokasi Masyarakat Tolak Imigran Rohingya

Pengungsi Rohingya di Aceh. (Foto: Reza Saifullah)

Banda Aceh, NU Online
 
Gelombang pengungsi Muslim Rohingya terus berdatangan ke Nangroe Aceh Darussalam. Bahkan dalam kurun waktu sepekan terakhir, Aceh didatangi lima gelombang pengungsi Muslim Rohingya, yakni tiga kapal di wilayah Kabupaten Pidie, satu kapal di Bireuen, dan satu kapal di Aceh Timur.
 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh Tgk Faisal Ali meminta semua pihak untuk tidak memprovokasi masyarakat menolak pendaratan imigran Muslim Rohingya yang masuk ke Tanah Rencong itu.
 

"Terkait permasalahan tersebut, Kita minta semua pihak tidak memprovokasi masyarakat untuk menolak (pengungsi Rohingya)," ungkapnya kepada NU Online, Senin, (20/11/2023).

 
Pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Sibreh itu menyebutkan pihaknya sudah menyampaikan bahwa Aceh memiliki kewajiban moral untuk menerima Rohingya. Hanya saja, sejauh ini diduga ada pihak-pihak yang memprovokasi masyarakat. "Cuma permasalahannya ada pihak yang memprovokasi masyarakat. Jadi masyarakat tidak masalah apapun," lanjutnya.
 

Alumni MUDI Samalanga itu menambahkan, kedatangan kapal terakhir yang membawa 249 imigran di wilayah Jangka Bireuen pada Kamis (16/11/2023) ditolak warga. Kemudian mereka pindah ke pesisir Aceh Utara, dan juga mendapatkan penolakan setelah diberi makanan hingga pakaian.

 
Ketua MPU Aceh itu juga meminta keseriusan dan perhatian dari pemerintah pusat terkait penanganan Rohingya itu karena kasus pengungsi ini sudah berulang terjadi di Aceh.
 

"Pemerintah pusat perlu memberikan perhatian, solusi atau membantu Pemerintah Aceh, jangan sebaliknya membiarkan pengungsi Rohingya begitu saja. Jangan tutup mata terhadap permasalahan Rohingya yang terdampar di Aceh," katanya.
 

TGK Faisal juga mengimbau semua pihak agar dapat memberikan pelayanan serta bantuan kepada para imigran Muslim tersebut. "Terima dulu mereka dengan baik, permasalahan setelah itu bisa dibicarakan kembali," ujarnya.
 

Lebih lanjut, Abu Sibreh, sapaan akrabnya, juga berharap pemerintah pusat serius dalam merespons kedatangan pengungsi luar negeri yang sudah ada. Hal ini agar tidak membiarkan masyarakat bertindak seperti itu dalam hal penanganan Muslim Rohingnya.
 

Informasi yang dihimpun NU Online bahwa pada akhir pekan lalu juga telah ditemukan sebanyak 35 orang warga Rohingya di sebuah truk setelah dilaporkan mendarat dari sebuah kapal di kawasan pantai di Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur. Mereka telah diamankan dari sebuah truk kuning yang ditutupi terpal tanpa nomor polisi. Para imigran Rohingya itu terdiri atas 18 orang laki-laki dan 17 orang perempuan serta anak-anak. Kini mereka sudah dievakuasi ke Idi Sport Center Idi Rayeuk, Aceh Timur.