Ketua PCNU: Amal Jariyah NU cukup besar ke Negara
NU Online · Sabtu, 9 Juni 2012 | 06:18 WIB
Pekalongan, NU Online
Memasuki usia ke-89 tahun 2012 Nahdlatul Ulama dipertanyakan banyak pihak atas perannya terhadap bangsa dan negara. Pasalnya, hingga kini banyak generasi penerus bangsa, khususnya anak anak muda seperti kehilangan catatan sejarah penting terhadap berbagai kiprah NU dalam politik kebangsaan.<>
Meski dalam berkontribusi, Nahdlatul Ulama tidak pernah menuntut imbalan balas jasa, akan tetapi sangat disayangkan pemerintah tidak pernah mencatatkan diri dalam perjalanan sejarah bangsa atas peran NU yang cukup berjasa dalam proses kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Demikian dikatakan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Ahmad Rofiq, BA pada acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H yang di gelar Pengurus Ranting NU Banyurip Alit Pekalongan Selatan Jum'at (8/6).
Dikatakan, Â generasi muda NU wajib mengetahui sejarah perjalanan bangsa ini tidak lepas dari peran dan kontribusi NU terutama dalam menjaga kerukunan bangsa di awal kemerdekaan RI, yakni dengan menyetujui membuang 7 kata dalam sila pertama pada Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam paiagam Jakarta.
Amal Jariyah kedua ialah dikeluarkannya resolusi jihad untuk melawan penjajah pada peritiwa 10 Nopember 1945, dimana ummat Islam khususnya warga nahdliyyin hukumnya wajib mengangkat senjata untuk mengusir penjajah.
Kontribusi NU yang ketiga ialah pengakuan atas kepemimpinan Presiden Soekarno, di saat presiden digugat keabsahannya sebagai kepala negara oleh DI TII dan NU menyatakan bahwa Ir. Soekarno syah sebagai presiden Republik Indonesia.
Dikatakan Rofiq, amal jariyah NU yang keempat ialah tampilnya generasi muda NU bersama para kiai menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) pada dekade 1965 sehingga Indonesia aman dari rongrongan PKI.
Amal jariyah yang kelima menurut Rofiq ialah pengakuan Pancasila sebagai satu satunya asas dan diputuskan melalui Muktamar tahun 1984 di Ponpes Asembagus Situbondo Jawa Timur di saat organisasi kemasyarakatan (ormas) lainnya masih gamang terhadap Pancasila.
Rofiq berharap amal jariyah yang cukup besar terhadap negara ini wajib diketahui oleh generasi muda NU meskipun pemerintah belum secara kongkrit mencatat dalam perjalan bangsa ini.Â
Momentum yang sangat baik ini bertepatan dengan ulang tahun NU yang 86 sebagai bahan refleksi agar masyarakat luas tahu bahwa NU bukan sebagai ormas kaum sarungan yang hanya bisa berkata yang tidak pernah berbuat nyata, meskipun NU tidak pernah meminta balasan dan imbalan, karena semua yang dilakukan merupakan perjuangan yang dilandasi keikhlasan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Â
Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muis PK
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua