Nasional

Ketua PBNU: Indonesia Sudah Sesuai Syariat Islam

NU Online  Ā·  Senin, 24 Februari 2020 | 11:00 WIB

Ketua PBNU: Indonesia Sudah Sesuai Syariat Islam

Robikin Emhas saat memberikan sambutan pada Peringatan Harlah Ke-66 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Ahad (23/2). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) sebagai sebuah organisasi masyarakat Islam memiliki dua mandat, yakni mandat keagamaan dan kebangsaan. Sejak Muktamar Ke-11 pada tahun 1936 di Banjarmasin, NU sudah memutuskan bahwa Indonesia yang saat itu masih Hindia Belanda sebagai negara Islam dengan makna negara damai.

ā€œIndonesia sekali lagi adalah kawasan damai, negara yang sesuai dengan ajaran Islam,ā€ kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Robikin Emhas saat memberikan sambutan pada Peringatan Harlah Ke-66 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Ahad (23/2).

Karenanya, ia menekankan bahwa tidak boleh seorang pun untuk meludahi air sumur yang diminumnya sendiri. ā€œSeluruh pihak harus menghormatinya,ā€ ujarnya.

Artinya, Indonesia bukanlah negara kafir. Negeri yang berjuluk Zamrud Khatulistiwa ini juga bukan darul harb atau kawasan perang. Sebab, di negeri ini, masyarakat Muslim tetap diperbolehkan menjalankan ajaran-ajaran Islam.

ā€œPraktik peribadatan masih diperbolehkan,ā€ kata Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia ini.

Oleh karena itu, Robikin dengan tegas mengingatkan kepada seluruh kader IPNU untuk mewartakan keputusan Muktamar Ke-11 ini kepada segenap pelajar Indonesia. ā€œIni pesan NU untuk adik-adik pelajar harap terus disuarakan agar pelajar kita tidak hanyut oleh hasutan lain,ā€ katanya.

Menurutnya, ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang harus diamalkan dan disyiarkan oleh NU juga menjadikan perbedaan sebagai sebuah sarana persatuan. ā€œMenjadikan perbedaan sebagai saran mempersatukan cita bersama,ā€ katanya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Mardiyono, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali, Wakil Menteri Agama H Zainut Tauhid Saadi, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) H Asrul Sani, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Abdul Muhaimin Iskandar.

Hadir pula Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Ketua Majelis Alumni IPNU H Hilmi Muhammadiyah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan para ketua umum IPNU dari masa ke masa.
Ā 
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad