Nasional

Ketua PBNU: Ekonomi Bagian Utama Perjuangan Umat

NU Online  ·  Ahad, 19 Mei 2019 | 15:37 WIB

Ketua PBNU: Ekonomi Bagian Utama Perjuangan Umat

Ketua PBNU, H Eman Suryaman

Tangerang Selatan, NU Online
Nahdlatul Ulama sebagai organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar tentu memiliki tanggung jawab besar dalam membangun umat dari segala halnya. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Eman Suryaman melihat hal tersebut perlu ditopang oleh kekuatan ekonomi.

"Ekonomi bagian utama dalam perjuangan membangun kesejahteraan umat," kata Eman di Bengkel Kreatif Hello Indonesia, Jalan Merpati Raya, Sawah Baru, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Ahad (19/5).

Karenanya, NU bekerjasama dengan Yayasan Seni Untuk Bangsaku (YSUB) mendirikan Seribu Kedai Hello Kopi Nusantara di seluruh Indonesia, sebuah program kemitraan usaha kreatif mandiri tanpa modal, tanpa hutang, tanpa bunga seribu kedai kreatif, dan ikonik.

Eman menjelaskan bahwa program ini akan memberikan pelatihan kepada 1000 Nahdliyin untuk menjadi para kreatif ekonomi NU yaitu 1000 kedai kepada seluruh santri-santri kita.

"Awal kebangkitan ekonomi kreatif keluarga besar Nahdlatul Ulama," ujar pria yang pernah menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat itu.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan akan bertahap kerja sama dengan pengusaha Jepang guna membangun bisnis berbasis teknologi. Sinergitas ini tentunya akan membangun Indonesia lebih maju. Sebab menurutnya, yang menguasai jaringan teknologi dialah yang menguasai dunia.

"Siapa yang menguasai jaringan, siapa yang menguasai IT, siapa yang menguasai langit, dia yang akan menguasai dunia," katanya.

Pria asal Cirebon itu menegaskan bahwa program ini harus diangkat guna meningkatkan kemampuan bangsa khususnya para santri. "Mereka sudah siap, tetapi perlu motivasi, arahan, agar penerus NU kuat ekonominya, kuat ilmunya, dan cerdas," ucapnya.

Sebab di masa mendatang, Nahdliyin, menurutnya harus menjadi pelaku yang membangun ekonomi kesejahteraan masyarakat, tidak saja sebagai penonton. "Ke depan bukan menjadi penonton tapi menjadi pelaku di Republik Indonesia," pungkasnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ketua Umum PBNU sekaligus Pembina YSUB KH Said Aqil Siroj, Ketua PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani, Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Ketua PWNU Banten KH Bunyamin, para kiai di wilayah Jabodetabek, dan 30 pengusaha dari Jepang. (Syakir NF/Muiz)