Nasional

Ketua NU Jatim Pimpin Shalat Istisqa di Sela Madrasah Kader

Sab, 14 September 2019 | 09:30 WIB

Ketua NU Jatim Pimpin Shalat Istisqa di Sela Madrasah Kader

Shalat istisqa di lapangan Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan dipimpin Ketua PWNU Jatim. (Foto: NU Online/panitia)

Lamongan, NU Online
Musim kemarau yang panjang menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah di Indonesia. Termasuk di Lamongan dan sejumlah kota di Jawa Timur. Areal persawahan salah satu yang terdampak secara langsung. 
 
Oleh karena itu, di sela pelaksanaan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) yang diselenggarakan Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur di Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, diadakan shalat istisqa. 
 
Shalat minta hujan tersebut diikuti pengurus ISNU se-Jatim bersama 12 ribu santri. Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memimpin langsung shalat yang dipusatkan di lapangan Pondok Pesantren Sunan Drajat tersebut.
 
KH Marzuki Mustamar selaku Ketua PWNU Jatim mengingatkan bahwa kaum Muslimin dan bangsa Indonesia harus memiliki kepekaan atas kekeringan yang kini melanda.
 
“Kemarau panjang dan berkurangnya rezeki barangkali disebabkan nikmat yang diberikan Allah yang seharusnya digunakan untuk kemaslahatan umat justru dipakai untuk maksiat,” katanya, Sabtu (14/9). 
 
Dalam pandangan Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Kota Malang ini, bahwa terjadinya kemarau panjang dan paceklikkarena manusia kurang bertakwa. Karena itu, cara yang antara lain harus dilakukan adalah dengan meminta ampun.
 
“Istighfar dan taubat akan mengembalikan rizki kita," ungkapnya di hadapan peserta shalat istisqa.
 
Selain itu, Kiai Marzuki mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpecah belah. Apalagi saling menghujat dan menyebarkan hoaks. 
 
“Perpecahan sesama Muslim menjadi sebab turunnya azab. Bersatu dan berjamaah mendatangkat rahmat dari Allah SWT. Mari setelah pemilu, pilpres, pilkada, atau pilkades, kita bersatu lagi," ajaknya.
 
Para pengurus PW ISNU Jatim dan pengurus PC ISNU se-Jatim sebelumnya menyambut gagasan yang disampaikan Pengasuh Pesantren Sunan Drajat, KH Abdul Ghofur untuk melaksanakan shalat istisqa. 
 
“Satu-satunya pesantren peninggalan walisongo itu menerima keluhan dari masyarakat terkait dampak kemarau panjang yang sedang terjadi. Masyarakat sekitar pondok juga dipersilakan ikut serta dalam shalat istisqa ini,” kata M Dawud, Sekretaris PW ISNU Jatim. 
 
Meski digelar pukul 13.00 WIB di lapangan dan di bawah terik matahari, tidak menyurutkan semangat para jamaah. Sebelum shalat istisqa, didahului dengan shalat ghaib untuk Presiden ke-3 RI BJ Habibie. 
 
Shalat ghaib dan istisqa dipimpin Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. Setelah itu dilanjutkan khotbah dan doa yang juga disampaikan Kiai Marzuki.
 
M Dawud mengatakan, shalat ghaib dan istisqa tersebut merupakan gagasan dari KH Abdul Ghofur, pengasuh pondok pesantren Sunan Drajat. 
 
“ISNU selalu hadir untuk memberikan solusi dan sumbangsih bagi masyarakat. Shalat istisqa ini salah satu bentuknya," kata Dawud.
 
Sedangkan Ketua PW ISNU Jatim, M Mas’ud Said mengemukakan alasan MKNU diadakan di Pesantren Sunan Drajat merupakan salah satu amanah dari Muktamar ke-33 NU. 
 
“Salah satu syarat pengurus di lingkungan NU adalah lulus dalam pelatihan pengkaderan. MKNU tersebut adalah salah satu wujudnya,” katanya.
 
MKNU kali ini dilakukan serentak di berbagai kota di Jatim. Total ada 1.200 pengurus NU yang ikut serta. Khusus MKNU yang diadakan PW ISNU Jatim di Lamongan, diikuti 180 kader yang terdiri dari pengurus PW ISNU Jatim dan pengurus PC ISNU se-Jatim. 
 
Selama tiga hari yakni sejak Jumat hingga Ahad (13-15/9), peserta mendapat materi tentang NU dari tim MKNU PP ISNU dan PWNU Jatim serta materi kebangsaan serta keislaman.
 
 
Editor: Ibnu Nawawi