Nasional

Madrasah Amil Upaya LAZISNU Wujudkan Profesionalisme Pengelolaan Zakat

Rab, 11 September 2019 | 22:00 WIB

Madrasah Amil Upaya LAZISNU Wujudkan Profesionalisme Pengelolaan Zakat

Madrasah Amil LAZISNU di JPZIS/Pesantren Riyadhul Aliyyah. (Foto: NU Online/Wahyu Noerhadi)

Jakarta, NU Online
Sebagai salah satu upaya mewujudkan profesionalisme pengelolaan zakat, Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU turun langsung mendampingi Jaringan Pengelola Zakat Infak dan Sedekah (JPZIS). Terbaru, Madrasah Amil diadakan di Pondok Pesantren Riyadhul Aliyyah, Kampung Cisempur, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa-Rabu, 10-11 September 2019.

"Bagaimana pengelolaan zakat dengan profesional, cara mendesain program serta cara menyusun pelaporan keuangan? Maka kita turun langsung menghadiri undangan Madrasah Amil JPZIS Riyadhul Aliyyah di Kecamatan Caringin, yang mana JPZIS ini merupakan JPZIS pertama di Bogor yang kami SK-kan," jelas Ketua PP NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat, dalam sambutannya, Selasa (10/9).
 
Dirinya menyampaikan, PP NU Care-LAZISNU akan terus mendampingi daerah, yang memang memiliki niat dan tekad berjihad. "Daerah akan terus kita dampingi, yang memang berniat untuk jihad. Jihad ekonomi. Berkhidmat untuk agama dan bangsa, khidmat ke kiai dan masyarakat," kata Ajat, biasa disapa.

Ajat mengimbau kepada 30 peserta Madrasah Amil yang hadir untuk segera bergerak. "Jadi hari ini saya berharap teman-teman yang hadir di Madrasah Amil untuk segera bergerak. Pokoknya jalan dulu, insyaallah berkah. Dan, mudah-mudahan niat JPZIS Riyadhul Aliyyah terlaksana," imbaunya.
 
Pembina JPZIS sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Riyadhul Aliyyah, KH Abbas Ma'ruf, mengungkapkan bahwa gerakan JPZIS Riyadhul Aliyyah sudah dimulai sejak tahun 2009. Hanya saja memang belum memiliki legalitas dari NU Care-LAZISNU dan gerakannya masih bersifat konsumtif.

"Yang kami lakukan ini sudah sepuluh tahun yang lalu, tapi legalitas dari LAZISNU baru beberapa bulan yang lalu. Yang kami lakukan sifatnya masih konsumtif, seperti santunan. Kita juga ingin ke program yang sifatnya produktif," ungkap Kiai Abbas.

Dirinya juga menyampaikan, ke depan JPZIS Riyadhul Aliyyah akan memprioritaskan program ekonomi yang sifatnya produktif.
 
"Jadi ada program tahunan, bulanan, insidental, dan harian. Ada agenda jangka panjang, menengah, dan jangka pendek. Prioritas programnya ekonomi, dan program kesehatan sambil jalan. Ke depan akan ada program kesehatan, yaitu membantu orang yang sakit. Kemudian untuk ekonomi kita ingin adakan bazar murah, entah sebulan sekali atau berapa waktu sekali," paparnya.
 
Saat ini, lanjutnya, dana yang kami himpun dari infak tiap hari per RT sebesar 500 rupiah, dan bisa menghimpun dan 40 juta dalam waktu kurang dari sebulan, yang itu digunakan untuk santunan.
 
"Mohon dukungan untuk program-program ke depan, bisa terlaksana dan bermanfaat. Mudah-mudahan dengan doa dari semuanya cita-cita kami tercapai. Amin," harapnya.
 
Sementara Ketua JPZIS Riyadhul Aliyyah, Encep Lukman, berharap bisa membangun klinik kesehatan untuk duafa, yang dikelola dari dana ZIS.
 
"Cita-cita kami, mudah-mudahan bisa seperti JPZIS di Desa Nanggerang di Sukabumi, yang punya klinik ZIS,” ujar Encep, saat sesi diskusi Madrasah Amil.
 
Pada kegiatan itu, JPZIS Riyadhul Aliyyah juga menggelar santunan bagi 200 anak yatim dari empat desa di Kecamatan Caringin. Pada kesempatan itu pula, dilangsungkan acara serah-terima zakat perusahaan PT Nusantara Group senilai 90 juta rupiah, melalui NU Care-LAZISNU. Kegiatan itu dihadiri Pemerintah Desa Cinagara, Kapolsek Caringin, Danramil, serta beberapa ketua lembaga di bawah naungan PCNU Kabupaten Bogor.
 
Kontributor: Wahyu Noerhadi
Editor: Kendi Setiawan