Kesaksian Petinggi Muhammadiyah tentang Kewalian Gus Dur
NU Online · Rabu, 11 April 2012 | 05:27 WIB
Jakarta, NU Online
Meskipun di depan publik NU dan Muhammadiyah sering dianggap berseberangan, tapi faktanya diantara tokoh dan petingginya sendiri terjalin keakraban dengan tetap menghormati perbedaan pandangan masing-masing.
Diantara tokoh Muhammadiyah yang pernah menyaksikan sisi “linuwih” Gus Dur adalah Syafii Maarif, mantan ketua umum PP Muhammadiyah dan Mukthie Fadjar seperti disampaikan oleh Mahfud MD dalam bukunya “Setahun Bersama Gus Dur: Kenangan Menjadi Menteri di saat Sulit”.<>
Dalam bukunya tersebut Mahfud Menuturkan, Syafii Maarif pernah menulis di harian Kedaulatan Rakyat, menceritakan bahwa pada awal Juni 1999 Gus Dur sudah pernah mengatakan kepadanya bahwa dia akan menjadi presiden dan menjanjikan akan memberi sejumlah kursi di kabinet kepada orang-orang Muhammadiyah.
Waktu itu, Syafii Maarif menjawab sambil bercanda, bahwa, jika Gus Dur menjadi presiden, Muhammadiyah tidak akan minta jatah kursi di kabinet. Syafii Maarif menceritakan percakapannya dengan Gus Dur itu beberapa waktu setelah Gus Dur benar-benar menjadi presiden.
Informasi Jatuhnya Soeharto
Bukan hanya soal dirinya akan menjadi presiden yang dikemukakan oleh Gus Dur kepada orang-orang tertentu. Setahun sebelum jatuhnya Soeharto dari kursi kepresidenan, Gus Dur juga sudah mengatakan dengan yakin bahwa sang Presiden akan jatuh. Prof A Mukthie Fadjar, guru besar Hukum Tata Negera dari Universitas Brawijaya Malang pernah bercerita juga bawah ketika bertemu dengan Gus Dur di Kediri pada tahun 1997, ia dititipi pesan oleh Gus Dur untuk disampaikan kepada Malik Fadjar, kakkanya, yang ketika itu menjadi salah seorang direktur jenderal di Departemen Agama.
“Sampaikan pada Pak Malik Fadjar agar tidak usah dekat-dekat dengan Pak Harto. Sebenar lagi Pak Harto itu akan jatuh,”
Demikian pesan Gus Dur seperti ditirukan oleh Mukthie Fadjar kepada Mahfud MD ketika sama-sama menguji kandidat doktor di Universitas Padjdjaran Bandung. Dan terbukti penguasa Orde Baru ini jatuh oleh gelombang protes mahasiswa yang membawa angin perubahan lewat reformasi.
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua