Kenapa Tanggal 9 Dzulhijjah Disebut Arafah? Ini Penjelasan Imam Fakhruddin Al-Razi
NU Online · Rabu, 4 Juni 2025 | 12:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pada Kamis (5/6/2025), umat Islam akan menemui hari kesembilan bulan Dzulhijjah 1446 H yang dikenal dengan nama Arafah. Hari tersebut menjadi salah satu waktu yang istimewa bagi umat Islam. Bukan saja karena di dalamnya dianjurkan puasa, tetapi juga karena latar belakang peristiwa yang terjadi di dalamnya dan membuatnya dinamai Arafah.
Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam kitabnya berjudul Mafatihul Ghaib menguraikan sejumlah pandangan mengenai hari kesembilan Dzulhijjah disebut dengan Arafah. Hal ini sebagaimana dikutip dari artikel yang ditulis Sunnatullah berjudul Penamaan Hari Tarwiyah, Arafah, dan Keutamaannya, yang dikutip pada Rabu (4/6/2025).
Baca Juga
Kemuliaan Hari Arafah
1. Nabi Adam as
Dijelaskan, bahwa hari itu merupakan momentum pertemuan Nabi Adam dan Sayyidah Hawa yang sudah lama tak bersua setelah diturunkan ke bumi dari surga. Allah swt mempertemukan keduanya pada hari kesembilan Dzulhijjah di Arafah, Makkah. Pertemuan itu membuat keduanya menjadi tahu (arafa) antara satu dengan lainnya.
Di hari Arafah juga, Nabi Adam as memahami tatacara peribadatan haji atas pengajaran Malaikat Jibril. Ketika sampai di tanah Arafah, Jibril berkata kepadanya, “Apakah engkau sudah tahu?” Nabi Adam as menjawab, “Iya, tahu.” Karena itulah, hari tersebut dikenal dengan hari Arafah (tahu).
2. Nabi Ibrahim as
Selain dua peristiwa Nabi Adam as, ada juga sejumlah kejadian yang dialami Nabi Ibrahim as. Di hari itu, ia mengetahui (Arafah) kebenaran mimpi menyembelih putranya Ismail, yang dialaminya dan membingungkannya itu.
Pada hari yang sama, Nabi Ibrahim juga mengetahui pelaksanaan ibadah haji atas petunjuk dari Malaikat Jibril. Ia pun dibawanya menuju Arafah. Sesampainya di sana, Jibril bertanya, “Apakah engkau tahu tentang cara thawaf dan di mana tawaf dilakukan?” Nabi Adam as menjawab, “Iya, tahu.”
Allah swt kembali mempertemukan Nabi Ibrahim as dengan istrinya Sayyidah Hajar dan putranya Nabi Ismail pada hari Arafah. Pertemuan itu terjadi setelah mereka tidak bertemu selama beberapa tahun karena kepergian Nabi Ibrahim ke Syam.
Baca Juga
Ini Ketentuan Wukuf di Arafah
Hari itu diberi nama Arafah karena adanya peristiwa mimpi Nabi Ibrahim as untuk Menyembelih putranya Nabi Ismail as, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
3. Haji
Arafah juga dilatari pandangan orang-orang yang sedang melakukan ibadah haji. Pasalnya, di hari itu mereka berhenti di Tanah Arafah.
Di hari itu juga, Allah swt memberitahukan (yata’arrafu) dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang sedang melaksanakan ibadah haji dengan ampunan (maghfirah) dan rahmat.
4. Pandangan lain
Di samping pandangan di atas, ada juga yang menyebut Arafah diambil dari kata i’tiraf (pengetahuan). Pasalnya, pada hari Arafah, umat Islam mengetahui dan membenarkan al-Haqq (Allah) sebagai satu-satunya Dzat yang harus disembah, Allah merupakan Dzat Yang Agung.
Selain itu, ada pula ulama yang berpendapat bahwa Arafah diambil dari kata ‘arafa yang mempunyai makna bau yang harum. Sebab, melaksanakan ibadah haji di Arafah menunjukkan bahwa orang ingin bertobat kepada-Nya, melepas semua kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan, dan menghindar dari perbuatan dosa.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah swt dalam Surat Al-Qur'an surat Muhammad ayat 6, “Dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenankan-Nya kepada mereka.”
Ar-Razi menjelaskan bahwa ayat di atas berarti orang-orang yang berdosa ketika bertobat di tanah Arafah, sungguh mereka telah terlepas dari kotoran-kotoran dosa, dan berusaha dengan (ibadah)-nya di sisi Allah sehingga akan menjadi jiwa yang harum (terbebas dari dosa dan kesalahan).
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
3
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
4
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
5
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
6
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
Terkini
Lihat Semua