Kenapa Puasa Menjadi Senjata Orang-Orang Beriman?
NU Online · Sabtu, 18 Mei 2019 | 07:30 WIB
Puasa adalah senjatanya orang-orang beriman. Menjadi senjata karena ibadah puasa mampu menjadi cara untuk menghadapi fitnah dan godaan dunia. Selain sebagai senjata, ibadah puasa khususnya di bulan suci Ramadan juga adalah wujud kasih sayang Allah kepada hambaNya khususnya untuk umat Nabi Muhammad SAW.
Orang berpuasa akan senantiasa mengekang diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasanya seperti bohong, melakukan ujaran kebencian, adu domba, ghibah, sumpah palsu, dan melakukan maksiat dari pandangan mata.
"Semua ini (faedah puasa) akan terasa ketika kita ikhlas dalam berpuasa dan senantiasa mengharapkan ridlo Allah SWT," kata Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Muhammad Nur Hayid yang saat ini memimpin Rombongan Utusan Dai dan Imam PBNU pada Program Tadribud Duat wal Aimmat di Kampus Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Jumat (17/5).
Orang yang melakukan puasa akan mendapatkan kemuliaan, penjagaan dan ganjaran dari Allah karena yang tahu kadar balasan baginya adalah Allah SWT sendiri. Hal ini menurut Gus Hayid, sapaan karibnya, sesuai dengan sebuah hadits qudsi yang menegaskan bahwa puasa adalah ibadah untuk Allah dan Ia lah yang akan membalasnya.
Di antara kemuliaan yang akan didapat adalah ampunan dari salah dan dosa, jika puasa yang dikerjakan dilakukan dengan niat benar dan mampu menahan diri dari yang membatalkan serta berlaku maksiat.
"Kemampuan kita mencegah dan menahan diri inilah sejatinya wujud dari cara Allah membelenggu setan. Karena setan akan selalu menggoda dan mengganggu manusia dari aliran darah. Tak mugkin manusia bisa menghindarinya tanpa meminta pertolongan Allah SWT," terang Gus Hayid kepada NU Online.
Kemuliaan lain dari orang yang berpuasa dengan baik lanjut Gus Hayid adalah dijamin kesehatan jasmani dan rohani oleh Allah SWT. Orang yang puasa akan diberi kekuatan lahir dan batin yakni dengan mengistirahatkan alat pencernaan dalam tubuh. Selain itu jiwanya juga akan dilatih untuk sabar, ikhlas, tawadhu, dan tidak sombong diri.
"Allah akan mengundang dan menempatkan mereka ke surganya Allah sekaligus dibebaskan dari siksa api neraka," tambah Gus Hayid.
Allah juga jelasnya, menyayangi orang yang berpuasa dengan menyiapkan surga Ar Riyan dengan pintu masuk bernama Ar Rayan. Kecintaan Allah diungkapkan dengan mengistilahkan bau mulut orang yang berpuasa besok disurga akan lebih wangi dari minyak wangi.
"Semoga kita bisa menjalani puasa Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan mampu meraih keutamaan-keutamaan yang sudah disediakan oleh Allah SWT," pungkasnya. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
4
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
5
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua