Kemenag Imbau Jamaah Haji Perhatikan Pola Makan demi Kesehatan dan Kelancaran Ibadah
NU Online · Sabtu, 17 Mei 2025 | 22:09 WIB
Jakarta, NU Online
Kementerian Agama RI kembali mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan selama menjalani ibadah haji. Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah pola makan jamaah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Akhmad Fauzin, dalam konferensi pers harian yang digelar di Jakarta, Sabtu (17/5/2025).
Ia menekankan bahwa kebutuhan makan dan minum yang cukup dan bergizi merupakan kunci agar jamaah tetap sehat dalam menghadapi rangkaian ibadah yang padat, terutama di tengah cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.
“Tahun ini, jamaah haji Indonesia mendapatkan total 127 kali layanan makan. Ini terdiri atas 84 kali makan di Makkah, 27 kali di Madinah, dan 15 kali makan serta satu kali snack berat selama masa puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” jelas Fauzin.
Menu yang disajikan disesuaikan dengan selera jamaah Indonesia. Terdapat nasi, lauk ayam atau daging, sayur, buah, air mineral, hingga sambal khas Indonesia. Seluruh proses penyajian dan distribusi diawasi ketat oleh tim konsumsi dan petugas haji untuk memastikan makanan yang disampaikan sehat, halal, layak konsumsi, dan bergizi.

Meski layanan konsumsi tersedia, Fauzin menyampaikan sejumlah imbauan penting bagi jamaah. Pertama, jamaah diharapkan mengonsumsi makanan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Waktu konsumsi tercantum pada setiap kemasan. Harap diperhatikan agar makanan dikonsumsi dalam kondisi yang masih layak,” imbaunya.
Distribusi makanan dilakukan tiga kali sehari:
* Pagi pukul 05.00–08.00 WAS
* Siang pukul 12.00–14.00 WAS
* Malam pukul 17.00–19.00 WAS
Kedua, jamaah diminta untuk bijak dalam mengonsumsi makanan dan tidak berlebihan.
“Cukupkan makan sesuai kebutuhan tubuh, dan perbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi,” ujar Fauzin.
Ketiga, ia mengingatkan agar jamaah tidak menyimpan makanan terlalu lama di kamar. Suhu tinggi di Arab Saudi berisiko mempercepat pembusukan dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
“Jika mengalami gejala seperti mual, diare, atau tidak nafsu makan, segera laporkan ke petugas kloter atau tenaga kesehatan,” pesannya.
Akhmad Fauzin menutup dengan mengajak seluruh jamaah untuk menjaga kesehatan sebagai bagian dari ikhtiar menjalankan ibadah secara maksimal.
Ia juga mengajak media dan masyarakat untuk turut menyebarluaskan imbauan ini agar menjadi perhatian bersama.
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua