Nasional

Kembangkan Ayam Joper, Kelompok Santri Tani Milenial Bojonegoro Dapat Bantuan Kementan

Jum, 2 Agustus 2019 | 09:45 WIB

Kembangkan Ayam Joper, Kelompok Santri Tani Milenial Bojonegoro Dapat Bantuan Kementan

Kelompok Tani Santri Milenial (KTSM) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendapat pelatihan pengembangan ternak ayam.

Bojonegoro, NU Online
Kelompok Tani Santri Milenial (KTSM) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memiliki komitmen mengembangkan ayam jenis Jowo Super (Joper) di Kota Ledre. Kemauan besar itu mulai terarah setelah di tahun 2019 ini, sebanyak 10 KTSM menerima bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI. 
 
Sepuluh KTSM di antaranya ada di Kecamatan Balen yakni KSTM Ponpes Darun Najah, KSTM Roudlotut Tholibin, KSTM Darul Hikmah dan KSTM Mansya'ul Hidayah. Sedangkan Kecamatan Sukosewu penerima manfaat KTSM Pesantren At Thoriqoh dan KSTM Manba'ul Ulum.
Sementara itu untuk Kecamatan Sugihwaras diterima KSTM Pesantren Manaba'ul Ulum, serta Kecamatan Kanor yakni KSTM As Syafi'iyah dan KSTM Darus Salam.
 
"Kementan tahun 2019 ini berencana menumbuhkan satu juta petani milenial, yaitu petani yang aktif, mengerti teknologi, mempunyai inovasi dan mampu mengadopsi teknologi dengan cepat," kata Pengasuh Pondok Pesantren Mansya'ul Hidayah, Kiai Noer Zainudin Aljumadi.
 
Menurutnya, salah satu program Kementan untuk petani milenial adalah membentuk KSTM untuk pondok pesantren di seluruh Indonesia, termasuk pesantren-pesantren di Bojonegoro. Selain mendapat bantuan bibit ayam Joper sebanyak 500 ekor, biaya pembuatan kandang, pakan ayam, vitamin dan obat-obatan, KSTM juga mendapat pelatihan dan pendampingan dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang.
 
"Untuk mendampingi para santri beternak ayam Joper, Kementan RI mengandeng Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang," terangnya saat penyuluhan di pondok pesantren Mansya'ul Hidayah, Desa Kabunan Kecamatan Balen, Kamis (28/7). 
 
Setidaknya ada 30 perwakilan santri penerima program KSTM dari 10 pondok pesantren yang tersebar di Bojonegoro bagian timur. "Kami segenap pengurus KSTM  Mansya'ul Hidayah mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya penyuluhan dari mahasiswa Polbangtan yang diikuti oleh sepuluh KSTM. Semoga memberikan keberkahan untuk pondok pesantren di Bojonegoro," ungkap Kiai Zainudin.
 
Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa Polbangtan Malang menyampaikan beberapa materi termasuk manajemen kesehatan ayam atau unggas. Selain itu para satri juga mendapat kesempatan praktik pembuatan jamu untuk ayam. 
 
Salah satu mahasiswa Polbangtan Malang, Farida, mengupas lebih banyak tentang pembuatan kandang ayam Joper dengan memperhatikan kesejahteraan hewan.
 
"Kandang sebaiknya membujur timur-barat, agar ayam tidak terlalu kepanasan, tetapi pagi hari masih mendapat sinar matahari. Termasik dinding kandang bisa dibuat sistem semi terbuka. Lantai sebaiknya dibuat dari semen kasar sehingga mudah dibersihkan," tuturnya.
 
Mahasiswa Polbangtan Malang lainnya, Khoirul mengulas tentang jamu herbal untuk ayam atau unggas. Penyakit yang menyerang ayam biasanya berupa tetelo, cacingan, dan snot atau coryza. Para santri  yang ingin mengembangkan usaha peternakan ayam disarankan membuat obat sendiri secara alami dengan bahan dasar kencur, kunyit, jahe, temulawak, temu ireng, molase, EM4, dan air.
 
"Jamu herbal ini berfungsi untuk meningkatkan kekebalan, menghambat pertumbuhan patogen, mencegah penyakit, dan memperbaiki metabolisme ayam," imbuh Khoirul, yang juga kelahiran Kasiman Bojonegoro.
 
Mutaqin, santri dari KSTM Roudlotut Tholibin Balen, mengaku beruntung bisa mengikuti pelatihan. Ia mengaku baru kali ini mendapat pengetahuan yang komperhensif terkait usaha peternakan ayam.
 
"Saya merasa senang dan beruntung bisa mengikuti penyuluhan ini. Sekarang saya menjadi paham cara membuat ramuan tradisional untuk menanggulangi penyakit ayam bantuan Kementan," pungkas Mutaqin yang juga ketua KSTM Roudlotut Tholibin Balen. (M. Yazid / Zunus Muhammad)