Nasional

Keluarga KH Ali Mustafa Ya’qub Sampaikan Terima Kasih atas Doa Semua Pihak

NU Online  ·  Sabtu, 30 April 2016 | 08:22 WIB

Jakarta, NU Online
Keluarga besar almaghfurlah KH Ali Mustafa Ya’qub menyampaikan terima kasih dan aprsesiasi setinggi-tingginya untuk semua pihak yang telah bertakziyah dan mendoakan almarhum. Hal ini tidak lepas dari doa yang mengalir deras dari berbagai pihak, baik di dunia nyata maupun obrolan di media dan media sosial.

“Keluarga Besar Alm Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub, MA menghaturkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang mendoakaan, bersimpati, dan terlibat proses pemakaman beliau. Semoga kebaikan kita semua dibalas oleh Allah SWT,” pesan keluarga yang dikirimkan ke NU Online, Sabtu (30/4).

Pesan ini mengatasnamakan segenap keluarga almarhum yang terdiri dari isteri dan putera, kakak, adik-adik, keponakan-keponakan, keluarga besar Pondok Pesantren Darus-Sunnah Ciputat, dan keluarga besar Pondok Pesantren Darus-Salam, Batang, Jawa Tengah.

Wafatnya Rais Syuriyah PBNU periode 2010-2015 dan mantan Imam Besar Masjid Istiqlal ini juga sempat menempati obrolan teratas (trending topic) di media sosial Twitter beberapa yang lalu. Ribuan pentakziyah dari level pejabat tinggi negara hingga masyarakat umum pun ikut mengantarkan jenazah ulama ahli hadits ini ke tempat peristirahatan terkahirnya di lingkungan Pesantren Darus Sunnah, Ciputat.

KH Ali Mustafa Ya’qub wafat pada Kamis (28/4) pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Hermina Jakarta. Semasa hidupnya, Kiai kelahiran Batang, Jawa Tengah 64 tahun lalu ini telah banyak menelurkan karya monumental, baik dalam bahasa Arab, Inggris maupun Indonesia. Keahliannya dalam bidang ilmu hadits ini ia wujudkan dengan mendirikan Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadits Darussunnah di Pisangan Barat, Ciputat, Tangerang Selatan. 

Hingga sekarang, pesantren tersebut telah banyak mencetak para ilmuwan di bidang Ilmu Hadits maupun Tafsir. Bahkan perjuangan KH Ali Mustafa Yaqub untuk mengembangkan ilmu Hadits tidak berhenti hanya di Indonesia, tetapi juga berbagai negara seperti Malaysia dengan mendirikan pondok pesantren serupa di sana. Kini, pengelolaan pesantren diserahkan kepada istrinya, Hj Ulfah Uswatun Chasanah. (Fathoni)