Nasional

Kelompok Inginkan Negara Khilafah itu “Pemimpi di Siang Bolong”

NU Online  ·  Rabu, 7 Mei 2014 | 11:00 WIB

Yogyakarta, NU Online
Katib Aam PBNU, KH. Malik Madani mengungkapkan tentang negara dalam pandangan ahlisunnah wal jamaah. Menurut dia, Aswaja adalah golongan Islam yang wajar-wajar saja atau Islamnya tidak aneh-aneh, yang tidak petentang-petenteng.
<>
“Demikian juga, dalam bernegara, Aswaja juga wajar-wajar saja, tidak harus mengangkat senjata atau pedang memerangi orang-orang yang tidak menegakkan syariat Islam,” ujar Kiai Malik pada Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan tentang Keagamaan, Keummatan dan Kebangsaan di Asrama Haji Yogyakarta Jl. Ringroad Utara, Pogung Sinduadi, Yogyakarta, Rabu (07/05) Siang.

Pada kesempatan tersebut, Kiai Malik juga mengatakan bahwa Islam itu mewajibkan adanya Negara, tetapi Islam tidak menentukan satu bentuk negara atau sistem pemerintahan negara untuk umat Islam di dunia ini.

Sepanjang sejarah umat Islam, kata dia, negara-negara yang dihuni umat Islam itu beraneka ragam macamnya, ada kekhalifahan, kerajaan, kesultanan, emirat, republik dan lain sebagainya.

“Jadi ketika ada satu kelompok yang menggaungkan berdirinya khilafah, itu hanya mimpi di siang bolong. Itu hanya kerinduan akan masa lalu. Hal itu boleh-boleh saja merindukan kejayaan masa lalu, asalkan tidak mengganggu eksistensi NKRI ini,” tambah Kiai Malik.

Kiai kelahiran Madura tersebut menegaskan bahwa tidak penting apa nama negara, bentuk negara dan sistem seperti apa, yang terpenting adalah substansi ajaran Islam itu bisa terlaksana dalam kehidupan berbangsa dan bernegara atau tidak.

Terakhir, ia mengutip ucapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, beliau mengatakan, negara yang berkeadilan itu akan jaya meski seandainya itu negara kafir. “Sebaliknya, sebuah negara akan hancur jika tidak berkeadilan walaupun itu negara Muslim sekalipun,” pungkasnya. (Nur Rokhim/Abdullah Alawi)