Nasional

Kekaguman Seorang Yahudi AS atas Islam dan Indonesia

Sab, 24 Agustus 2019 | 06:00 WIB

Kekaguman Seorang Yahudi AS atas Islam dan Indonesia

Rabbi Eliot Baskin (tengah) saat menjadi narasumber dalam Diskusi Publik bertema The First Abrahamic Circle: Understanding Interfaith at The Grasroots di Gedung Mayapada Tower 1 lantai 19, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (22/8).

Jakarta, NU Online
Seorang Yahudi asal Amerika Serikat (AS) Rabbi Elliot Baskin begitu mengagumi Islam setelah bertemu langsung dengan Muslim Indonesia. Kekaguman Rabbi Elliot terhadap Islam bermula ketika ia bertemu salah seorang pengajar di Pesantren Jagat Arsy, Tangerang, Banten, Ustadz Oji Fahrurroji. Saat pertama kali bertemu di bandara internasional Denver AS beberapa waktu lalu, Ustadz Oji langsung memeluk Rabbi Elliot

Ustadz Oji, lanjut Rabbi Eliot, kemudian langsung meminta waktu dan tempat untuknya melaksanakan shalat mengingat telah tiba waktunya. Mereka langsung menuju ke tempat peribadatan di bandara Denver. 

Melihat hal seperti itu, Rabbi dari Sinagog Emanuel Denver tersebut begitu terkesan karena ternyata umat Muslim begitu disiplin dalam menjalankan ajaran agamanya. 

“Saya sangat mengapresiasi kedisiplinan Muslim atas syariah,” kata Rabbi Elliot dalam Diskusi Publik bertema The First Abrahamic Circle: Understanding Interfaith at The Grasroots di Gedung Mayapada Tower 1 lantai 19, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (22/8).

Karena ada urusan tertentu, Rabbi Eliot kemudian diajak Ustadz Oji untuk tinggal di Pesantren Jagat Arsy Tangerang Selatan. Namun sebelum itu, Rabbi Elliot diberitahu bahwa setiap pagi ia akan dibangunkan pada pukul 04.00 karena pada waktu itu para santri menjalankan Shalat Subuh. 

Bagi Rabbi Elliot, jam bangun di pesantren tersebut terlalu pagi untuk memulai aktivitas. Tetapi, mau tidak mau, ia harus mengikuti aturan itu juga saat tinggal di Pesantren Jagat Arsi Tangerang Selatan. Ia pun terperangah melihat para santri begitu paginya sudah melakukan aktivitas. Tapi, ia merasa sangat baik karena di waktu pagi sudah melaksanakan meditasi.

Ia kemudian mengungkapkan, di daerahnya jarang orang mengetahui Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Kebanyakan rekannya menjawab Timur Tengah. “Bukan! Indonesia adalah negara dengan penduduk Islam terbanyak di dunia,” katanya.

Ia mengakui, Islam Indonesia adalah Islam yang mengedepankan moderasi, toleransi, dan penghormatan terhadap orang lain. Hal itu salah satunya dibuktikan dengan letak masjid dan gereja yang berdampingan di beberapa tempat, seperti Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta. 

“Kamu akan merasakan cinta,” katanya.

Selain Islam, Elliot juga terkesan dengan Indonesia. Pada saat perayaan kemerdekaan RI beberapa waktu lalu, ia mengaku terkesan dengan permainan panjat pinang yang digelar di Pesantren Jagat Arsy. Dia menyebutnya sebagai Human Pyramid (Piramida Manusia). Pasalnya, para peserta permainan panjat pinang bersatu-padu saling memeluk satu sama lain. Mereka kemudian naik satu persatu hingga sampai di puncak tertinggi lalu membagi-bagikan hasil yang didapatnya.
 
“Itu adalah metafor atas pengalaman ini tentang bagaimana mendukung pemuda di akar rumput untuk terus mendukungnya, merangkulnya, dan memberikan pengertian tentang keesaan Tuhan,” katanya. 

Pewarta: Syakir NF
Editor: Muchlishon