Nasional

Kebesaran Jamaah Aswaja Bisa Melengahkan

NU Online  ·  Selasa, 12 Mei 2015 | 12:01 WIB

Jombang, NU Online
Aqidah Ahlussunah wal Jamaah secara substantif telah ada sejak zaman sahabat. Pendiri madzhab ini, Imam Abu al-Hasan Al-Asy’ari, lalu menyusun doktrinnya secara sistematis, sehingga menjadi pedoman atau madzab resmi umat Islam.
<>
Demikian disampaikan Ketua Aswaja NU Center Jombang Ustadz Yusuf Suharto saat mengisi Sekolah Aswaja yang digelar PYF (Pro Yakin Fondation) bersama Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Jatirejo dan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jombang, Ahad (10/5) malam.

“Kita jangan ragu berpaham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Karena selain paham yang mayoritas dianut muslimin didunia, Aswaja ini secara sanad (mata rantai) keilmuan paling jelas dibanding paham-paham yang lain, bahkan mereka itu tidak mempunyai mata rantai sehingga paham mereka perlu dipertanyakan kebenarannya,” tambahnya.

Tapi, menurutnya, jumlah yang sangat besar di dunia bisa melengahkan para penganutnya. Sehingga, tingkat militansi dakwahnya bisa tertinggal dari kelompok-kelompok Islam non-moderat yang berseberangan dengan paham Aswaja.

“Kenapa NU sekarang terlihat adem-ayem, secara amaliah kalah dengan HTI, PKS yang tiap hari jamaah terkontrol, puasa Senin-Kamisnya juga. Kenapa? Mungkin dikarenakan kita terlalu asyik dengan jumlah kita yang banyak,” ujarnya.

Sekrteris Perstuan Guru NU (Pergunu) Jombang ini menilai, sebanyak 80 persen Muslim di dunia adalah penganut paham Aswaja, ada yang berafiliasi ke Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Abu al-Hasan Al-Asy’ari. “Kita terlalu gemuk hingga untuk jalan saja susah,” tuturnya.

Sekolas Aswaja kali ini mengusung tema “Memperkuat Paham Ahlussunah wal Jamaah di Era Globalisasi”. Sekolah Aswaja diagendakan hingga 6 kali pertemuan yang diselenggarakan satu bulan sekali di Rumah Belajar PYF, Pacolgowang, Jombang, Jawa Timur.

Menurut H Abdul Rojak, ketua PYF, Sekolah Aswaja penting diadakan untuk memberi wawasan kepada mahasiswa yang kini hampir tidak pernah mendikusikan masalah-masalah yang berhubungan dengan Aswaja. Sekolah Aswaja diharapkan mampu mengarahkan mahasiswa agar tidak terjerumus ke aliran-aliran yang mengatasnamakan Aswaja namun dalam praktiknya jauh dari nilai-nilai Aswaja yang moderat dan toleran. (Aldo/Mahbib)