Karantina Perjalanan Luar Negeri Jadi 3 Hari, Ini Tanggapan Epidemiolog
NU Online · Kamis, 17 Februari 2022 | 18:30 WIB

Pemerintah resmi memangkas masa karantina bagi pelaku perjalan luar negeri (PPLN) yang telah menerima vaksin dosis lanjutan atau booster menjadi 3 hari.
Nuriel Shiami Indiraphasa
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pemerintah resmi memangkas masa karantina bagi pelaku perjalan luar negeri (PPLN) yang telah menerima vaksin dosis lanjutan atau booster menjadi 3 hari.
Terkait hal tersebut, Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dr Syahrizal Syarif menilai kebijakan tersebut sudah tepat, dengan syarat tetap entry dan exit test PCR.
“Tidak ada masalah karantina 3 hari, asal setelah 3 hari karantina dia juga ada di tes sekali lagi. Cukup tiga hari,” terangnya saat dihubungi NU Online, Kamis (17/2/2022).
Kendati kasus penambahan Covid-19 Indonesia masih bertahan di angka puluhan ribu, ia mengatakan bahwa saat ini kasus penambahan yang didominasi oleh varian Omicron itu cenderung disebabkan transmisi lokal, bukan lagi PPLN.
“Pada awal-awal iya pengetatan di pintu-pintu masuk menjadi penting, karantina menjadi penting. Saat ini nggak ada masalah karena penambahan kasus itu fokusnya kepada transmisi lokal. Apalagi di pulau Jawa kebanyakan sudah Omicron, di luar Jawa yang masih banyak varian Delta,” jabarnya.
Melihat proporsi kasus yang didominasi transmisi lokal, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesehatan periode lalu itu menilai bahwa vaksinasi, utamanya booster justru menjadi sangat penting.
"Di negara-negara maju, booster itu sudah 45-50 persen di-booster. Kita masih 3 persen, masih rendah sekali. Jadi, di luar negeri kelengkapan vaksin dan status booster saat ini menjadi persyaratan penting untuk menjadi persyaratan,” urainya.
Skema karantina
Ketentuan karantina sendiri diatur dalam Surat Edaran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nomor 7 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019. Tercantum, pada saat kedatangan PPLN wajib melakukan tes RT-PCR dan menjalankan karantina terpusat dengan ketentuan sebagai berikut:
Pertama, karantina selama 7 X 24 jam bagi pelaku perjalanan luar negeri yang telah menerima vaksin dosis pertama;
Kedua, karantina selama 5 X 24 jam bagi perjalanan luar negeri yang telah menerima vaksin dosis kedua;
Ketiga, karantina selama 3 X 24 jam bagi perjalanan luar negeri yang telah menerima vaksin dosis ketiga; atau
Keempat, bagi pelaku perjalanan luar negeri usia di bawah 18 tahun atau yang berusia di bawah 18 tahun dan membutuhkan perlindungan khusus, maka durasi karantina mengikuti ketentuan yang diberlakukan kepada orangtua atau pengasuh/pendamping/perjalanannya.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua