Nasional

Kang Said: Perbedaan Jangan Sebabkan Permusuhan

NU Online  ·  Ahad, 10 Juni 2012 | 09:26 WIB

Semarang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, mensyukuri kondisi NU yang saat ini menjadi kekuatan civil society terbesar di Indonesia. Nahdliyin ~sebutan warga NU~ diminta bisa memanfaatkannya, dengan menjadi pelopor terbentuknya Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah, dan Insaniyah. <> 

"Dengan Pemerintah dan non Pemerintah, NU menjalin hubungan baik. Dengan agama lain, bahkan dengan luar negeri kita juga berhubungan baik. NU sekarang dalam kondisi baik, besar, dan diharapkan perannya oleh semua pihak," tegas Kiai Said di hadapan seratusan Nahdliyin di Kantor PWNU Jawa Tengah, Ahad (10/6). 

Acara di PWNU Jawa Tengah adalah rangkaian Turba PBNU ke kepengurusan di daerah, yang di bingkai dalam 'Dialog Keorganisasian NU'. Hadir juga dalam acara tersebut pengurus PCNU se Jawa Tengah, beserta lembaga, lajnah, dan badan otonomnya. 

Sesuai dengan cita-cita pendirian NU, Nahdliyin harus bisa mempelopori terbentuknya Ukhuwah Islamiyah di antara umat Islam. Adanya perbedaan pemahaman diminta tidak menjadi penyebab munculnya permusuhan. 

"Perbedaan pasti ada, itu sudah nash dan tidak bisa dipungkiri. Tapi jangan sampai perbedaan itu menjadikan kita saling bermusuhan," ujar Kang Said, demikian Kiai Said disapa dalam kesehariannya. 

Meski demikian Kang Said juga berpesan, dalam menjalankan Ukhuwah Islamiyah harus dibarengi dengan Ukhuwah Wathaniyah. Mengutamakan Ukhuwah Islamiyah saja dikhawatirkan akan menjadikan umat Islam jadi eksklusif yang berujung ekstremisme, sementara lebih mementingkan Ukhuwah Wathaniyah akan mengantarkan pada suburnya sekulerisme. 

"Ukhuwah Islamiyah dan Wathaniyah harus sejalan. Jika itu selesai kita akan persembahkan ke dunia Ukhuwah Insaniyah, kita pelopori perdamaian dunia tanpa adanya peperangan," tuntas Kang Said. 

Turba PBNU ke PWNU Jawa Tengah ini adalah rangkaian dan yang ke sekian kalinya. Ikut dalam rombongan Kang Said adalah Katib Syuriyah PBNU KH Ikhwan Syam, Ketua PBNU H Slamet Effendi Yusuf, Sekjend PBNU H Marsudi Syuhud, Wakil Sekjend PBNU Imdadun Rahmat, Ketua Lembaga Kesehatan NU Imam Rosyadi, Ketua Lembaga Penyusuhan dan Bantuan Hukum NU Andi Najmi Fuaidi, Ketua Lajnah Ta'lif wan Nasyr NU. Sulthon Fathoni, dan Sekretaris RMI NU Miftah Faqih. 



Redaktur    : Emha Nabil Haroen
Kontributor: Samsul Hadi