Nasional PELANTIKAN PWNU JATIM

Kang Said: NU Penyangga Keutuhan Bangsa

NU Online  ·  Kamis, 22 Agustus 2013 | 18:00 WIB

Surabaya, NU Online
Konflik di Negara-negara Islam adalah pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar, NU memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi kondusifnya suasana di negeri ini.
<>
Penegasan ini disampaikan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj saat menyampaikan sambutan pada pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (22/8). Bagi Kiai Said, sumbangsih NU bagi bangsa ini sangat besar sehingga tidak terjadi kekerasan dan kerusuhan.

“Di Indonesia, kita memiliki NU yang merupakan organisasi sosial kegamaan terbesar sehingga mampu meredam sejumlah gejolak yang akan memicu disintegrasi dan kerusuhan massal,” katanya.

Kiai Said membandingkan kondisi negara Timur Tengah yang terus begolak. “Di negara-negara itu ada polisi dan pasukan militer,” katanya. “Namun karena tidak memiliki organisasi kemasyarakatan yang mengakar, akhirnya kerusuhan tidak bisa terhindarkan,” lanjutnya.

“Kebesaran Islam di Maroko, Syria maupun Mesir yang telah berlangsung beratus tahun lamanya akhirnya porak poranda oleh kerusuhan yang kini terjadi,” terangnya.

Karena itu Kiai Said mengharapkan agar keberadaan NU terus menjadi perekat umat dan tidak mudah tercerai berai. “Marilah kita jaga keutuhan Indonesia dengan Islam Ahlussunnah wal Jamaah,” katanya.

Dan Jawa Timur hendaknya tetap menjadi ruh bagi NU di Indonesia. “Ruh NU ada di Jawa Timur,” tandas Kiai Said. “Kalau ruh NU sudah tidak ada, maka tidak akan ada lagi NU di negeri ini,” lanjutnya.

Pada kesempatan itu kepengurusan PWNU Jawa Timur hasil Konferensi Wilayah yang diselenggarakan di SMP Progresif Bhumi Shalawat Lebo Sidoarjo beberapa waktu lalu dilantik. Menempati bangunan lantai tiga kantor PWNU Jawa Timur di Jalan Masjid al-Akbar Timur No 9 Surabaya, sejumlah ketua lembaga dan lajnah juga diambil sumpah untuk berkhidmat kepada jam’iyah dan jamaah NU. 


Redaktur     : Abdullah Alawi 
Kontributor : Syaifullah Ibnu Nawawu