Kang Said: Lebih Baik Batik daripada Gamis
NU Online Ā· Jumat, 8 Februari 2013 | 00:01 WIB
Purwakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj memberikan taushiyah dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Al-Hikam Asalafiyah, Desa Cipulus, Wanayasa, Purwakarta, Kamis (7/2).<>
Kepada sekitar 16.000 jamaah yang hadir, Kang Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siroj berpesan, pengamalan agama tidak cukup hanya dilakukan dengan memakai simbol-simbol yang diyakini atau dikaitkan dengan agama.Ā
āLebih baik pakai batik dan celana panjang tapi berilmu daripada pake gamis bercelana agak tinggi dan berjenggot tapi tidak berilmu,ā kata Kang Said.
Menurutnya, beragama harus disertai dengan ilmunya. Jadi proses penempaan diri dengan berbagai disiplin ilmu agama yang telah digariskan para ulama tetap harus dilakukan dan tidak terbatas waktu dan usia.
Kang Said menyesalkan sikap sebagian kelompok yang gemar mengkampanyekan semboyan āKembali kepada Al-Qurāan dan Haditsā tetapi tidak pernah mau belajar berbagai disiplin keilmuan yang terkait dengan cara bagaimana memahami dan mengamalkan dua sumber utama ajaran Islam tersebut.
Akibatnya mereka menjadi kelompok fundamentalis yang gemar menuding bidāah atau sesat terhadap berbagai tradisi keagamaan yang tidak secara jelas dan persis disebutkan dalam Al-Qurāan dan Hadits.Ā
Misalnya menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi, bershalawat, atau membaca kisah-kisah teladan nabi melalui syair-syair indah yang ditulis oleh para ulama, seperti dalam kitab Al-Barzanji. Kang Said menjelaskan, memuji-muji nabi melalui syair itu merupakan sunnah taqririyah, atau perilaku sahabat yang diketahui dan dibenarkan oleh Nabi.
āYang mengatakan Maulid Nabi bidāah, Barzanji Ā bidāah silakan belajar ke pesantren atau datang kepada saya, nanti saya jelaskan,ā kata Kang Said yang hadir didampingi Sekjen Pengurus Pusat Lembaga Dakwah NU KH Nurul Yaqin Ishaq.
Peringatan Maulid Nabi Pesantren Al-Hikam Asalafiyah itu dihadiri sejumlah tokoh Nu setempat, antara lain KH Hasan Syu'eb (Musytayar), KH. Adang Badruddin (Rais), KH. John Dien (Katib), H. Nashir Sa'ady (Ketua Tanfidziyah), Bahir Muhlis (Sekretaris), H. Sona M (Ket. LPNU), Ramlan Maulana (ISNU), Anwar Nasihin (GP. Ansor), KH Alam, KH M. Tajudin, dan Ust. Syarif.
Redaktur Ā Ā : A. Khoirul Anam
Kontributor: Mustiko DP
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
3
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
4
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
5
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-IsraelĀ
6
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam RUU Sisdiknas bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terkini
Lihat Semua