Nasional

Kang Said: Kalau Bukan Alat, Nafsu Akan Memperalat

NU Online  ·  Selasa, 8 Januari 2013 | 11:05 WIB

Jakarta, NU Online
“Kalau tidak mendudukan di tempatnya, maka nafsu itu sendiri yang akan memperalat manusia,” kata KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU saat menjawab pertanyaan peserta dalam pengajian perdana Tasawuf di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (7/1) malam.<>

Menurut Kang Said, nafsu yang berubah fungsi dari alat menjadi tujuan, akan memperalat dan memperhamba manusia dalam pusaran dorongan nafsu yang tidak tentu ujung dan pangkalnya. Karena, nafsu yang sejatinya berfungsi sebagai alat, telah beralihfungsi.

Pengajian Tasawuf yang digelar perdana di PBNU, diasuh langsung oleh Kang Said. Sedikitnya lima puluh dua orang mengikuti pengajian tersebut. Mereka adalah pengurus pusat seluruh lajnah, lembaga, dan badan otonom NU.

Nafsu yang terkandung di dalam diri manusia, terdapat tiga jenis. Ketiganya adalah nafsu syahwatiyah, ghadlabiyah, dan muthmainnah. Dua nafsu pertama, menurut Kang Said, selalu hadir dalam diri manusia.

Syahwatiyah adalah dorongan diri untuk mencapai sebuah tujuan-tujuan yang dianggap nikmat seperti kekuasaan, harta, kecenderungan pada lawan jenis, dan seterusnya. Sementara ghadlabiyah adalah dorongan dalam jiwa manusia untuk merusak, menghancurkan, kebencian, persaingan, kontestasi, dan pertahanan diri dari ancaman, tambah Kang Said.

Kang Said menambahkan bahwa kedua nafsu tersebut, bila tak terkendali, akan menjerumuskan manusia yang mengikuti dorongan keduanya. Meskipun memikat secara lahir, keduanya baik cepat maupun lambat akan menggiring manusia bersangkutan jatuh dalam lubang kehancuran dan kerugian.

Namun, manusia tetap membutuhkan kedua nafsu tersebut sebagai alat dan dorongan untuk mempertahankan kehidupan dan dinamisasi kenyataan di dunia. Hanya saja, kedua nafsu tersebut mesti dikendalikan agar tidak menjadi tenaga penghancur, imbuh Kang Said dalam pengajian Tasawuf yang rencananya rutin digelar mingguan.

Pengendalian keduanya melahirkan sebuah nafsu muthmainnah, jiwa yang tenteram. Dengan nafsu terakhir, manusia akan selamat sentosa dari segala mara bahaya akibat tenaga dua nafsu di atas yang tidak terkendali, tandas Kang Said.



Redaktur : A. Khoirul Anam
Penulis     : Alhafiz Kurniawan