Lombok Barat, NU Online
Hari Senin (3/9) di lapangan Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat, NTB Presiden Jokowi memimpin Apel Nusa Tenggara Bangkit usai gempa. Kurang lebih 2500 an relawan dari unsur Insinyur Muda Calon ASN Menteri Perumahan Rakyat, TNI, Polri, Ormas, dan masyarakat tampak khidmat dalam acara yang dihadiri oleh orang nomor 1 di Republik Indonesia ini.
Dalam sambutan dan arahan mantan Wali Kota Solo dua periode ini mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan tenaga dan pikiran, moril, materiil, solidaritas yang besar pada saudara-saudara kita yang saat ini sedang tertimpa musibah dan cobaan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
"Tahapan tanggap darurat telah berlalu dan sekarang kita masuk pada tahapan rehabilitasi, rekonstruksi kembali NTB," ujar Presiden.
Dikatakan, ada beberapa tahapan yang ingin segera kita kerjakan, yang pertama berkaitan dengan fasilitas publik, fasilitas umum, pasar, puskesmas, sekolah-sekolah, masjid mushalla.
"Kemarin saya melihat beberapa sudah mulai dikerjakan yang dikomandani oleh kementerian PU," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Oleh sebab itu lanjutnya, kemarin telah kita serahkan bantuan baik untuk yang rusak berat, yang rusak sedang, yang rusak ringan kepada masyarakat. Meskipun baru 5.293 rumah yang kita berikan dari kurang lebih 71.000 yang semuanya memang perlu dilihat di lapangan, diverifikasi, untuk dipastikan bahwa memang bantuan itu harus diberikan dan memerlukan waktu.
"Saya ingin titip kepada saudara-saudara semuanya dan masyarakat seluruhnya, agar dibantu baik dalam pembersihan, maupun saat nanti pembangunan kembali, karena kita berkerja dengan waktu karena sebentar lagi akan musim hujan. Kita harapkan pembangunan semua rumah itu selesai sebelum nanti musim hujan itu datang," ujarnya.
Jokowi juga menyebutkan bahwa konstruksi rumah yang dibangun adalah rumah yang tahan gempa, karena kita tahu bahwa di NTB ini masuk dalam ring of fire (lingkaran cincin api). Kita tahu tahun 1979 di sini (NTB) pernah terjadi gempa besar juga. Begitu juga dengan negara kita ini berada dalam garis cincin api itu.
"Di Aceh pernah gempa besar, di Yogya pernah gempa besar, di Sumatera Barat pernah juga gempa besar, dan di daerah daerah yang lain yang juga pernah mengalami gempa besar," urainya.
Oleh sebab itu tambahnya, dalam pembangunan kembali, rehabilitasi, rekonstruksi rumah-rumah itu nantinya, akan dikawal oleh kementerian PU dan akan dibantu oleh insinyur-insinyur muda, oleh mahasiswa-mahasiswa fakultas tehnik, sehingga masyarakat diarahkan untuk membangun rumah yang tahan gempa dengan konstruksi anti gempa sehingga rumah itu bisa baik nantinya.
"Pemiliknya kalau ingin rumah tembok ya silahkan pakai batu bata atau batako, rumah kayu juga silahkan, dan kalau ingin pakai bedek bambu juga silahkan tetapi akan diarahkan agar konstruksinya adalah yang tahan gempa," katanya.
Jokowi juga menyampaikan bahwa dirinya telah mengeluarkan Inpres no.5 tahun 2018 yang dalam rekonstruksi rehabilitasi ini akan dikomandani oleh kementerian PU. "Saya akan pantau terus, akan saya cek terus, agar NTB segera normal kembali, pulih kembali aktifitas ekonomi, aktifitas kehidupan sehari-hari bisa berjalan kembali dengan baik," harapnya.
Terakhir, dia juga ucapkan terima kasih atas partisipasi saudara-saudara semuanya yang bekerja keras, dengan solidaritas yang tinggi kepada saudara-saudara kita yang berada di NTB.
Sejumlah Menteri kerja juga hadir seperti Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Sekretris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BNPB RI, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi. (Hadi/Muiz)