Bogor, NU Online
Shalawat yang dilantunkan merupakan bentuk cinta, hormat, dan takzim kepada Rasulullah. Dengan shalawat, izin Allah, dan bismillah segalanya mesti dimulai dengan hal-hal yang baik.
Demikian disampaikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo saat memberikan sambutan sekaligus membuka perhelatan Festival Shalawat Nusantara di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/2) malam.
"Marilah kita mulai dengan hal baik. Jangan lagi kita berburuk sangka, saling menjelekkan, mencemooh, dan menghina terhadap saudara-saudara kita sendiri," ungkapnya.
Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah itu mengajak seluruh hadirin agar senantiasa berprasangka baik, menjunjung tinggi nilai agama, etika, dan budi pekerti sebagai upaya untuk menjaga kedamaian dan ketenangan. Sebab, lanjutnya, tahun ini terdapat pesta demokrasi secara serentak di 171 provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia.
"Ingat, bahwa jangan sampai karena berbeda pilihan kita menjadi retak, sehingga kita menjadi lupa kalau kita ini semuanya bersaudara. Silakan dipilih pemimpin yang (dianggap) paling baik. Tetapi setelah itu, marilah kita rukun kembali sebagai saudara sebangsa dan setanah air," ujar Jokowi
Presiden yang akrab disapa Jokowi itu mengungkapkan bahwa silaturahim antara umara dan ulama sangat penting dijaga. Baginya, ulama juga bertugas sebagai penyalur suara rakyat dan umat. Sebagai umara, Jokowi memiliki kebutuhan untuk mendengar nasihat, tausiyah, arahan, dan ceramah para ulama. (Aru Elgete/Kendi Setiawan)