Nasional

Jemaah Haji 2015 Hadapi Ancaman Serius Musim Panas

NU Online  ·  Sabtu, 17 Januari 2015 | 03:05 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengimbau agar calon jemaah haji secara aktif menjaga kesehatan diri jauh sebelum keberangkatan, baik fisik maupun mental, agar berada dalam kondisi prima saat di Tanah Suci.
<>
Menurutnya, tantangan kesehatan haji tahun 2015 adalah musim panas, lantaran periode puncak haji (Arafah-Mina) masuk dalam masa tersebut. Heat stroke akan menjadi masalah serius jemaah haji Indonesia.

“Langkah persiapan yang penting dan harus dilakukan adalah penyiapan kesehatan jemaah melalui aklimatisasi (penyesuaian diri dengan iklim), peningkatan kebugaran, kecukupan asupan gizi (termasuk air), dan kesiapan fasilitas layanan kesehatan antisipasi kasus heat stroke di kota perhajian,” ujarnya dalam rilis yang diterima NU Online, Jumat (16/1).

Menyadari hal tersebut, maka jemaah diminta untuk mengikuti program pembinaan, di antaranya olah raga untuk meningkatkan kebugaran, konsultasi gizi, dan memastikan didapatnya pengobatan medis secara memadai di layanan kesehatan di tanah air. Jemaah juga dihimbau untuk menyadari kondisi fisik saat keberangkatan dan menyiapkan obat-obatan pribadi yang mungkin memiliki spesifikasi tersendiri sesuai kebutuhan.

Kementerian Kesehatan menyediakan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Jeddah-Makkah-Madinah dengan fasilitas Instalasi Gawat Darurat dan High Care Unit (HCU), sebagai garda pertama penanggulangan masalah kesehatan jamaah haji.

Secara langsung, Menteri Kesehatan telah bertemu dengan Direktur Jenderal Kesehatan Arab Saudi dan mendapatkan penegasan komitmen bahwa Pemerintah Arab Saudi menjamin layanan kesehatan yang memadai di seluruh layanan primer dan rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi, bagi seluruh jamaah haji, secara cuma-cuma.

Namun demikian, Pemerintah Arab Saudi, khususnya Direktur Jenderal Kesehatan, meminta agar jamaah haji secara pribadi dan dengan dukungan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, dapat memastikan dilakukannya surveilans awal terhadap calon jamaah haji untuk early screening & detection dari penyakit yang mungkin diderita.

Dalam rangka persiapan pelaksanaan haji 1436H/2015, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek bersama Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin bertolak ke Tanah Suci pada tanggal 11-16 Januari 2015. Kunjungan kedua menteri ini dimaksudkan untuk memastikan kesiapan pelayanan pelaksanaan haji oleh Kantor Urusan Haji dan kesiapan Balai Pengobatan Haji Indonesia milik Pemerintah Indonesia.

Sungguhpun pada awalnya Pemerintah Arab Saudi berencana untuk mengurangi jumlah petugas haji, namun pada akhirnya dicapai kesepakatan bahwa tidak akan ada pengurangan. Jumlah petugas/tenaga kesehatan pada pelaksanaan haji 1436H akan tetap jumlahnya seperti tahun sebelumnya (309 orang dari berbagai latar belakang profesi kesehatan). (Mahbib Khoiron)