Nasional

Jangan Coreng Islam dengan Tindak Kekerasan

NU Online  ·  Sabtu, 31 Januari 2015 | 02:14 WIB

Brebes, NU Online
Islam terlahir dan berkembang bukan karena hunusan pedang. Ia pun hadir untuk kedamaian melalui penyempurnaan akhlak. Ritual berupa shalat, puasa, haji, zakat, dan bentuk ibadah lainnya semata-mata untuk perubahan akhlak.
<>
Demikian disampaikan Dr KH Abas Fuad Hasyim dari Buntet Pesanteren Cirebon, Jawa Barat, saat mengisi pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW tingkat Kabupaten Brebes di Masjid Darul Muttaqin Desa Cikeusal Kidul, Kecamatan Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (29/1).

Kang Babas, demikian biasa disapa, mengajak kepada warga untuk tidak mencoreng Islam dengan melakukan tindak kekerasan. “Jangan marah, karena marah berasal dari setan,” kata Babas yang juga Wakil Ketua Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu.

Dia berharap umat Islam mampu menunjukan sebagai umat Nabi yang mengutamakan akhlakul karimah. Bisa santun, menebar kasih saying dan tidak mudah marah. “Bila dua kubu saling menyerang, maka kedua-keduanya akan masuk neraka,” tandas Babas seraya menyitir sebuah hadits.

Hal senada disampaikan Ketua Lembaga Dakwah NU (LDNU) Kab Brebes K Agus Mudrik Khaelani Al Khafidz. Menurutnya, kehidupan akan terasa indah manakala dihiasi dengan kedamaian. Kenyamanan akan tercipta bila masyarakat bisa saling menjaga silaturahmi, saling menghargai, dan hidup rukun.

“Alangkah indahnya, pada saat ini juga tengah berkumpul antara ulama dan umara sebagai lambang kekuatan bangsa, kekuatan Brebes,” ungkap  Pengasuh Pondok Pesanteren Bustanul Arifin Bangbayang Bantarkawung itu.

Sementara Drs KH Dirjo Abdul Hadi menyampaikan pentingnya penghormatan kepada orang yang lebih tua dan menyayangi yang muda. Anak-anak jangan sampai durhaka kepada orang tua, demikian juga sebaliknya orang tua harus memberi contoh teladan yang terbaik bagi anak-anaknya. “Mau jadi apa kalau anak sampai durhaka pada orang tuanya,” tutur Ujo dalam bahasa yang kocak.

Peringatan Maulud Nabi mengambil tema menjalin persatuan, merajut persaudaraan demi terwujudnya masyarakat Brebes yang mandiri dan bermatarbat meski diguyur hujan deras namun pengunjung yang berjumlah ribuan orang itu tetap bertahan.

Bupati Brebes dalam kata sambutannya berharap kepada masyarakat Brebes untuk makin menguatkan persatuan dan kesatuan demi suksesnya pembangunan daerah. Pemerintahan tidak bisa berjalan kalau tidak ada dukungan dari umat. Untuk stabilitas keamanan dan keimanan harus sejajar demi mencapai kesuksesan bersama.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati memberikan santunan kepada 100 anak yatim piatu. Santunan diberikan secara simbolis karena tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kapolres Brebes Ferdi Sambo, Kepala Kantor Kemenag Brebes Drs H Imam Hidayat MPdI, staf Ahli Bupati, para pejabat eselon II, III dan IV Kabupaten Brebes dan undangan lainnya. (Wasdiun/Mahbib)