Nasional KRISIS TIMUR TENGAH

Jangan Coreng Islam dari kita sendiri

NU Online  ·  Selasa, 3 September 2013 | 16:00 WIB

Serang, NU Online 
Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi berpendapat Islam Indonesia harus turut berperan dalam upaya perdamaian Timur Tengah.  Indonesia harus mengirim duta perdamaian yang diwakili pemerintah serta tokoh-tokoh Islam. 
<>
“Indonesia sepatutnya hadir kesana mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai itu,” ungkapnya selepas menyampaikan pidato pada Konferensi Wilayah PWNU Banten di gedung PWNU, Kota Serang, pada Sabtu (31/8) lalu.  

Selain pemerintah, kata dia, tokoh-tokoh Islam Indonesia juga mendekati pihak-pihak yang bertikai, “Karena tidak ada yang diuntungkan dalam konflik itu, yang ada justru merugikan kekuatan Islam, tidak hanya dari peradaban, tapi mencoreng kesucian Islam dari segi agama,” terangnya. 

Kemudian, kata dia mengingatkan pihak bertikai bahwa Islam adalah agama kedamaian, membawa rahmat. “Jangan sampai Islam ternyata penuh kebencian. Diingaatkan perihal itu. Janganlah kita mencoreng Islam dari diri kita sendiri,” ungkapnya.  

Lebih jauh, Kiai Masdar menerangkan, di Timur Tengah sebenarnya problem Islam dan negara  yang belum selesai. Ada pihak yang ingin mengislamkan negara. 

Sebenarnya, tambah dia, kita sebagai orang Islam tentu punya misi untuk mengislamkan negara, tapi yang kita maksudkan bukan keislaman yang formil, tapi islam dalam etika kehidupan, keadilan. 

Itu keislaman yang kita bawa dalam ranah kehidupan publik adalah keadilan. Keadilan yang mana? Keadilan yang inklusif. Keadilan yang tidak memandang perbedaan keyakinan dan sebagainya. Karena negara ini adalah wakil Tuhan sebagai Ar-Rahman. 

Ar-Rahman itu, jelas Kiai Masdar, yang merahmati seluruh makhluknya, tanpa membedakan agama dan keyakinannya. Siapapun, agama apapun, kalau dia kerja keras, jujur, dan benar, harus dibela. Tapi siapapun, agama apapun, kalau dia culas, jahat, dia harus dihukum. (Abdullah Alawi)