Jakarta, NU Online
Isu-isu yang dibahas dalam Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2012 (Munas-Konbes NU 2012) perlu dikawal. Karena, isu-isu yang dibahas ketika itu terkait dengan persoalan mendesak Indonesia saat ini.
<>
Demikian dikatakan Direktur Pimpinan Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Muhammad Hasyim saat ditemui NU Online di Kantor PP LAKPESDAM NU, jalan KH Ramli nomor 20A, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (13/6) dini hari.
Munas-Konbes NU 2012 diselenggarakan di Pondok Pesantren Kempek, Palimanan, Cirebon pada 14-18 September 2012. Munas-Konbes NU 2012 membahas isu-isu dalam empat persidangan mulai dari sidang rekomendasi, bahtsul masa’il diniyyah al-waqi‘iyyah, al-qanuniyyah, dan al-maudlu‘iyyah.
“Isu negara Pancasila dalam perspektif Islam, pemilukada, dan perpajakan antara lain merupakan persoalan besar yang menyangkut kepentingan umum. Dan untuk itu, NU terutama PBNU harus mengupayakan perwujudan hasil pembahasan isu penting itu,” kata Hasyim ditemani seorang staf PP Lakpesdam NU Abi Setyo Nugroho.
Hasil pembahasan Munas-Konbes NU 2012, menurut Hasyim, masih bersifat ide-ide besar. Ide-ide besar itu mesti diturunkan dalam kerja-kerja konkret. Kerja konkret yang bersifat operasional mesti digerakkan.
Sebagai pemerhati soal keindonesiaan, perpajakan, dan proses demokrasi, NU sangat potensial untuk mengambil peran penting dalam mengatasi persoalan tersebut. Hal ini penting dilakukan agar pembahasan Munas-Konbes NU 2012 tidak sekadar menjadi seruan moral, tutup Hasyim.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua