Nasional

ISNU Tertantang Lahirkan Pemimpin Visioner

NU Online  ·  Ahad, 24 Maret 2013 | 07:34 WIB

Padang, NU Online
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) harus tetap menjaga kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah derasnya gempuran dari berbagai ideologi yang ingin merongrongnya. 
<>
Empat pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan bagian dari perjuangan ISNU yang tidak terpisahkan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat ISNU Ali Masykur Musa menegaskan hal itu saat melantik 10 Pimpinan Cabang Kota/Kabupaten ISNU se-Sumbar, Jumat (22/3/2013) malam di aula Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang.  Ikut memberikan sambutan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Rais Syuriah PWNU Sumbar Asassriwarni, Ketua ISNU Sumbar Masrul, Kepala Kemenag Sumbar Ismail Usman. Hadir Ketua Tanfizdiyah PWNU Sumbar Khusnun Aziz, Walikota Padang Fauzi Bahar dan Kepala Kemenag se-Sumbar.

Menurut Ali Maskur Musa, sudah banyak pihak saat ini merasa benar sendiri dan memaksakan kehendaknya kepada pihak lain. Pemerintah sebagai penyelenggara pembangunan di Indonesia  dinilai salah terus. Sehingga memunculkan ketidakpercayaan publik kepada pemimpin. 

“Diakui sekarang sudah langka pemimpin yang memiliki visioner ke depan. Inilah tantangan ISNU ke depan bagaimana memunculkan pemimpin yang visioner,” kata Ali Maskur mantan Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini.

Ali prihatin pragmatisme dan transaksional di tengah masyarakat  semakin menggejala. Setiap ada perhelatan di tengah masyarakat, selalu diukur secara transaksional. Akibatnya, partai politik tidak lagi mengusung ideologi, tetapi lebih menonjol sikap pragramatis. Partai politik yang tidak memiliki ideologi, menimbulkan kering dan gersangnya kehidupan. 

“ISNU harus tampil menjadi pencerah dalam kehidupan masyarakat. Sehingga ISNU bisa menjadi penyejuk di tengah kegersangan tersebut,” kata Ali yang juga anggota IV BPK RI.

Diakui Ali Maskur, tugas ISNU mengembalikan etos bangsa harus dimulai. Indonesia memiliki potensi ekonomi yang kuat dan hebat. Mulai dari kekayaan laut, tambang, perkebunan dan seterusnya. Hanya masalah pemanfaatan terhadap rakyat Indonesia yang masih dipertanyakan. Apakah kekayaan yang melimpah tersebut sudah diberikan untuk kesejahteraan rakyat atau belum.

“Jika kekayaan Indonesia tersebut dikelola dengan benar dan tepat, maka tak ada lagi rakyat Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan. Kenyataannya masih jutaan rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan. Hal itu disebabkan tidak benarnya tata kelola kekayaan Indonesia yang melimpah itu,” kata Ali menambahkan.

Ali Maskur menilai ISNU Sumbar lebih cepat konsolidasi, mampu mengalahkan propinsi lain dalam membentuk kepengurusan ISNU di tingkat kota/kabupaten. Termasuk PW ISNU di pulau Jawa, yang tidak secepat di Sumbar membentuk kepengurusan PC ISNU-nya.

Ketua PW ISNU Sumbar Masrul menyebutkan, PC ISNU yang dilantik dari 10 kota/kabupaten. Yakni Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Solok, Kota Padangpanjang, Kabupaten Padangpariaman, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Solok.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Bagindo Armaidi Tanjung