Semarang, NU Online
Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjaan Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Tengah menggelar rapat pleno pertama. Bertempat di lantai dua ruang sidang senat fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro, Sabtu (12/4), hadir segenap pengurus harian dan departemen.
<>
Sekretaris PW ISNU Jateng, Fakhrudin Aziz, mengatakan, pada rapat itu, dua hal ingin dicapai. Pertama, sebagai bagian taâaruf antar pengurus, juga sebagai ajang konsolidasi untuk membangun komunikasi yang lebih intensif sebagai persiapan menuju rapat kerja wilayah nanti.
Kedua, kata dia, membicarakan rancangan pembuatan program kerja merupakan inti dari pertemuan ini. ISNU yang merupakan organisasi muda secara umur masih meraba-raba untuk mencari bentuk yang khas. âMapping program yang bisa dikerjakan secara efektif dan efesien. Perlu mencari format yang khas dari ISNU biar tidak terjadi overlapping dengan lembaga, lajnah dan badan otonom yang lain,â Aziz.
Kata Aziz, ISNU bagian dari NU yang bisa diterjemahkan dalam basis akademik. Dengan sendirinya organisasi para sarjana NU harus memberikan kontribusi yang nyata terhadap bangsa ini.
âISNU memiliki lahan seluas 17 hektar di perbatasan Wonosobo-Banjarnegara. Ke depan lahan ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan sarjana. Berbagai fasilitas akan dibangun untuk menunjang peran sarjana sebagai pengabdi pada masyarakat,â katanya. Â
Sebagai ketua PWNU Drs.H.Abu Hapsin, MA., Ph.D hadir dan membuka acara. Sejumlah pengurus dari jajaran profesor hadir dalam taâaruf antara lain Prof. Djoelal Ahmadi (UNDIP), Prof. M. Nasir (UNDIP) dan Prof. Amin Syukur (IAIN Walisongo). (Mukhamad Zulfa/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua