Nasional

Islam Nusantara adalah Identitias Islam Moderat

NU Online  ·  Selasa, 26 April 2016 | 12:00 WIB

Surabaya, NU Online
Setelah melaksanakan peringatan Harlah dengan berbagai bentuk, PCNU Surabaya melalui Lembaga Ta'lif  wan Nasyr (LTN) NU kembali memperingati Harlah ke-93 NU dengan cara bedah buku di Gedung SAC UIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa (26/4). 

"Memperingati harlah NU dengan tumpengan, tahlilan dan istighotsah itu sudah biasa, kita akan tampil beda dengan memperingati harlah dengan bedah buku Masterpiece Islam Nusantara," kata Rizal Mumazziq, Ketua PC LTNNU Surabaya.

Rizal mengatakan, perlu bagi mahasiswa untuk memahami Islam Nusantara dan memiliki buku Masterpiece Islam Nusantra ini, karena bangsa ini dibangun oleh para ulama.

Bedah buku yang berlangsung selama tiga jam lebih ini, dihadiri oleh Rais PCNU Surabaya KH Mas Sulaiman, Ketua PCNU Surabaya sekaligus sebagai pembanding, penulis buku Masterpiece Islam Nusantara Zainul Milah Bizawie turut hadir. Pihak akademik juga ikut serta dalam bedah buku yang diterbitkan Pustaca Compas tersebut.

Zainul Milal mengatakan, Islam Nusantara adalah satu titik yang purna dan sebuah rahmat dari Allah. Islam masuk di nusantara ini tanpa perang. "Buku ini saya untuk merangkai ulama-ulama dalam sebuah jejaring yang solid dan menjadi kekuatan utama bagi bangsa ini.

Jejaring ini diharapkan bisa menyatu baik ke atas, ke bawah dan kesamping dalam membangun sebuah bangsa. "Islam Nusantara ini adalah Inilah modal utama dari kekuatan bangsa yang besar," lanjut penulis kelahiran Pati Jateng ini.

Islam Nusantara ini adalah kawan dari setiap masyarakat yang mengakui NKRI harga mati. Tidak perlu lagi masyarakat ragu akan manfaat Islam Nusantara. "Inilah identitas Islam moderat untuk menangkal Islam radikal seperti di Islam di Timur Tengah serta ISIS," lanjutnya.

Sedangkan Muhibbin memberikan kritik kecil soal isi buku. Seperti contoh, saat para ulama mendirikan jam'iyah Nahdlatul Ulama di Bubutan, bukan ulama Jawa dan Bali, melainkan ulama Jawa dan Madura. Selebihnya Dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel memberikan apresiasi atas terbitnya buku sebagai referensi dikalangan NU ini. (Rof Maulana/Fathoni)