Jakarta, NU Online
Shalat tarawih menjadi ibadah unik karena datangnya hanya tiap tahun sekali. Karena sekali dalam setahun, beberapa masjid di Jakarta menyelenggarakan tarawih dengan menyelesaikan 1 juz al-Qur’an tiap malam. Alasannya ingin mensyiarkan bulan Ramadhan.
<>
Hal tersebut dikatakan Koordinator Imam Tawarih 1 juz Pengurus Pusat Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadz Nahdlatul Ulama (PP JQH NU) H Jazim Hamidi usai mengimami shalat tarawih di Masjid Al-Munawwaroh Ciganjur, Jakarta, Sabtu (20/6).
“Kenapa dipilih tarawih satu juz, asumsinya, dalam sebulan kita bisa khatam Al-Qur’an. Kedua, memasyarakatkan Qur’an dan meng-Qur’an-kan masyarakat. Ketiga, memberi ruang bagi para hafidz untuk menjaga hafalan Qurannya dalam shalat,” papar Rais Majlis Ilmi JQH NU Depok ini.
Menurut Jazim, menjaga hafalan Quran dalam shalat tantangannya lebih besar daripada semaan biasa. Sebab, sang hafidz harus lebih berkonsentrasi. Ketika di luar shalat, dia bisa saja membuka Quran sendiri ketika lupa.
“Kalau shalat gimana mau buka Quran. Nah, di situ pula peran penting penyimak. Terpenting lagi, para hafidz bisa melatih konsentrasi dan kekhusyukan yang mengarah kepada tadabbur makna Quran itu sendiri,” tandasnya.
Kegiatan tarawih 1 juz tersebut, lanjut Jazim, merupakan kerja sama PP JQH NU dengan beberapa masjid di Jakarta dan Depok serta para donatur tetap. “Di Jakarta ada dua, yaitu Masjid An-Nahdlah PBNU dan Masjid Gus Dur Ciganjur,” ujarnya.
Untuk wilayah Depok, tambah Jazim, ada dua tempat yakni Asrama Putri Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta di Sawangan, dan Masjid KH Muhammad Yusuf Pesona Kayangan. “Kegiatan ini terealisasi berkat dukungan para donatur, antara lain keluarga besar Bapak lman Indrakesuna Ardiansyah dan Duta Holding Company (DHC) pimpinan Bapak H Edy Faisal,” ungkap Jazim.
Sementara itu, Wakil Koordinator Imam Nafi’ Junaidi menambahkan, ada sembilan orang huffadz yang mengimami tarawih 1 juz di Masjid Gus Dur. Nafi’ lalu memberikan jadwal para imam berikut tanggalnya bertugas.
Para imam tersebut antara lain: Sayyid Ja’far Shodiq (1, 5, 7 Ramadhan), H Jazim Hamidi (2, 4, 13, 16, 23, 28), Imam Nafi’ Junaidi (3, 14, 25), Abdul Muiz (6, 11, 20), H Ahmad Dahuri (8, 12), Hidayatullah (9, 17, 21), H Muhammad Rif’at (10, 15, 19), KH Muhammad Musthofa (18, 22, 24, 30), dan Salim Ismail (26, 27, 29).
“Untuk imam yang bertugas di masjid PBNU dan tempat yang lain, kurang lebih sama orangnya,” ujar Nafi’.
Jazim Hamidi dan Nafi’ Junaidi berharap, pengurus JQH NU di semua level kepengurusan bisa menginisiasi jamaah tarawih 1 juz. “Ini semua demi syiar ramadhan,” pungkasnya. (Musthofa Asrori/Mahbib)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
3
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
4
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
5
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
6
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua