Nasional

Ini Penjelasan Alissa Wahid tentang Golput Gus Dur di Pilpres 2004 dan 2009

Jumat, 12 April 2019 | 04:35 WIB

Ini Penjelasan Alissa Wahid tentang Golput Gus Dur di Pilpres 2004 dan 2009

(Foto: @abc.net.au)

Jakarta, NU Online
Putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid menjelaskan alasan Gus Dur yang tidak menggunakan hak pilihnya (golput) pada pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua pada 2004 dan pilpres 2009.

Menurut Alissa, Gus Dur memilih golput karena pada waktu itu, sistem pemilihan tidak memungkinkan untuk mendapatkan hasil pemilu yang sesuai dengan harapan rakyat.

“Pemilu waktu itu sifatnya sangat prosedural yang tidak merefleksikan demokrasi sejati, jadi rakyat tidak bersuara. Sebetulnya sudah ditentukan pemenagnya, karena itu apa gunannya terlibat dalam pemilihan itu, dan juga (saat itu) menjadi golput adalah menjadi pengirim pesan strategis bahwa ada yang salah dalam sistem,” kata Alissa saat ditemui NU Online di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/4).

Sementara untuk pilpres 2019, Alissa mengaku heran jika ada yang mau golput karena alasan sistem, sekalipun ia tidak mempermasalahkannya karena itu bagian dari sebuah proses demokrasi.

“Tapi kalau bicaranya protes kepada sistem, menurut saya kok agak jauh,” ucapnya.

Ia mengingatkan siapa saja yang akan golput dan menginginkan perubahan sistem agar tidak berhenti pada saat pilpres, tapi dilanjutkan dengan berbagai gerakan ke depannya agar terjadi perubahan seperti yang dikehendakinya.

“Lakukan sesuatu, advokasinya, gerakannya seperti apa supaya sistemnya berubah. Kalau hanya memboikot 17 April ya rugi dong, nanti 2024 melakukan hal yang sama, tapi gak ada perubahan juga,” ucapnya.

Sementara kepada orang-orang yang belum mengambil sikap pada pilpres ini, Alissa menyarankan agar menggunakan hak pilihnya. Sebab menurutnya, siapa pun yang nanti terpilih, maka ia sah jadi presiden.

“Jadi kalau kita gak memilih, yang ada nanti dipilihkan oleh orang lain. Jangan sampai menyesal seperti orang-orang Inggris menyesal atas Brexit dan orang-orang Amerika menyesal atas hasil pilpres mereka,” jelasnya. (Husni Sahal/Alhafiz K)