Nasional

Ulama Sudan: Indonesia Harus Bersyukur Miliki KH Hasyim Asy’ari

NU Online  ·  Kamis, 29 November 2018 | 05:30 WIB

Ulama Sudan: Indonesia Harus Bersyukur Miliki KH Hasyim Asy’ari

Syaikh Audl Karim Utsman Al-Aqly Al-Maliki

Jombang, NU Online
Di masa sebelum wahabi berkuasa di tanah hijaz, selain sebagai pusat kegiatan ibadah ummat muslim se dunia, Makkah juga merupakan pusat kegiatan keilmuan Islam yang diperhitungkan kebesarannya di samping Al-Azhar Mesir. 

Paham yang berkembang dan dominan dalam kajian-kajian keilsaman dan keilmuan di sana adalah Ahlussunnah wal Jamaah. Mayoritas ulama nusantara juga melanjutkan studi di sana setamat belajar di pesantren di nusantara. 

Hal demikian juga diakui dan dikatakan oleh Syaikh Audl Karim Utsman Al-Aqly Al-Maliki dalam kunjungan ilmiah ke Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang Jawa Timur pada Selasa (27/11).

"Para Ulama seperti Syaikh Nawawi Al-Bantani, Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari, dan Syaikh Yasin bin Isa Al-Fadani adalah sebagian dari banyak ulama Nusantara yang kedalaman keilmunya diakui di Makkah dan dunia muslim pada umumnya," jelasnya.

Dikatakan, masyarakat Indonesia harus bersyukur mempunyai tokoh-tokoh seperti Syaikh Nawawi Al-Bantani, Syaikh Hasyim Asy’ari, dan Syaikh Yasin bin Isa Al-Fadani. Merekalah yang sampai sekarang ulama Indonesia ini yang kedalaman ilmunya sangat diakui oleh masyarakat Timur Tengah. Merekalah ulama-ulama yang dihormati dan ilmunya masih dikaji oleh masyarakat Timur Tengah.
 
“Perlu anda ketahui bahwa para tokoh seperti Syaikh Nawawi, Syaikh Hasyim Asy’ari dan Syaikh Yasin Al-Fadani adalah pemegang sanad terakhir kitab-kitab hadits yang enam. Sanad kitab-kitab tafsir yang masyhur, kitab-kitab fiqih madzhab empat dan kitab-kitab tassawuf. Tiada ulama di timur tengah yang belajar dan mendapatkan sanad kitab-kitab tersebut kecuali harus melalui para syaikh yang saya sebutkan tadi," lanjut Syaikh yang merupakan Ketua Bidang Keilmuan Majma’ Sufi Al-‘Am Sudan itu.

Acara douroh ilmiyah yang diselenggarakan di pesantren Peterongan itu selain dihadiri para masyayikh Pesantren dan ribuan santri Darul Ulum juga beberapa utusan pesantren dari luar kota seperti Yogyakarta, dan Jawa Barat. 

Dalam kesempatan itu, Syaikh Al-Aqli juga mengijazahkan Kitab Hadits Arbain karya Syaikh Ismail bin Muhammad Al-‘Ajluny dan Hadits Musalsal yang ia dapatkan sanadnya sambung dengan Rasulullah. (R Ahmad Nur Kholis/Muiz)