Indonesia Belum Berdaulat Ekonomi Aplikasi Digital
NU Online · Rabu, 15 November 2017 | 11:32 WIB
Wakil Sekretaris Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia M Andi Zaky menilai bahwa Indonesia belum berdaulat secara ekonomi terkait dengan aplikasi media sosial.
"Secara nilai ekonomi pun kita tidak berdaulat," kata Andi Zaky saat menyampaikan pada diskusi publik yang diselenggarakan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) di lantai lima, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
Hal tersebut bisa di lihat dari pendapatan. Menurutnya, produk yang kita pakai seperti Facebook, Twitter atau instagram itu gratis.
Namun, katanya, sebetulnya kita semua adalah konsumen. Baik nahdiyin maupun masyarakat Indonesia secara lebih luas. Media sosial seperti di atas mempunyai nilai bisnis.
"Ini pendapatan mereka dari iklan di Facebook, Twitter," katanya.
Menurut Andi, para pengusaha aplikasi media sosial itu setidaknya bisa menghasilkan dari Indonesia senilai $500juta.
"Kalau saja nilai ekonomi ini muter di Indonesia, ini nilai yang sangat besar," kata Andi.
Selain itu, ia juga menjelaskan tentang berbagai aplikasi lokal Indonesia seperti Gojek, Bukalapak yang bukan punya Indonesia lagi tapi punya perusahaan asing seperti Alibaba, dan Expedia.
"Sayangnya itu bukan punya kita lagi," katanya. (Husni Sahal/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
6
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
Terkini
Lihat Semua