Jepara, NU Online
Ulil Abshar Abdalla, pengasuh ngaji Kopdar Ihya Ulumuddin saat hadir di Pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara, Jawa Tengah Jumat (20/7) malam menyatakan bahwa dengan Ihya merupakan wasilah untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena negara ini memiliki ciri khas Islam moderat.
Hal itu diuraikannya saat mengawali ngaji di hadapan ratusan peserta kopdar. Bukti jika Ihya bisa membawa, menjaga, dan merawat negara kata Gus Ulil sudah dikaji berabad-abad.
“Kita harus bangga menjadi bagian dari Islam yang sudah berabad-abad ngaji Ihya. Dan yang ngaji tidak hanya di Jawa tapi di seluruh dunia,” katanya di Rumah Joglo, kediaman KH Nuruddin Amin, kompleks pesantren Hasyim Asyari ini.
Suami dari Ienas Tsuroiya yang malam itu mendaras bab fadilah khusnul khuluk (akhlak terpuji) dan su'ul khuluk (akhlak tercela) menambahkan, lahirnya kitab Ihya karya Imam Ghazali di era Daulat Abbasiyah.
Dipaparkan, di era Abbasiyah tersebut hendak merevolusi Daulat Umawiyah. ”semangat agamanya membara tetapi esensinya kosong,” jelasnya kepada jamaah.
Nah, masih menurut menantu KH Mustofa Bisri sang Imam dalam keadaan stres (galau, red.). Alhasil Ghazali yang saat itu masih menjabat kepala madrasah Nizamiyah harus melakukan tindakan revolusioner dengan meninggalkan Bagdad.
Sang hujjatul Islam yang berusia sekira 46 tahun melakukan uzlah di Syam, Baitul Maqdis maupun di lokasi yang lain sebagai respon kepada masyarakat Bagdad yang spiritualnya sedang tidak beres. Sehingga kitab tersebut dinamakan Ihya Ulumuddin, menghidupkan agama-agama.
Dalam kopdar yang dihadiri Dandim Jepara, pengurus PCNU, Banom, Lembaga dan MWCNU Bangsri itu, perwakilan Lakpesdam PCNU Jepara, Kunjariyanto mengemukakan bahwasa realitas di medsos sekarang ini dipenuhi dengan caci maki dan hinaan yang tiada henti.
Sehingga dengan ngaji merupakan filter untuk menata hati menjadi baik. “Tujuan kegiatan ini selain untuk wahana silaturahim juga agar kita semakin tercerahkan,” terangnya mewakili Ketua Lakpesdam PCNU Jepara.
Sahibul bait, pengasuh Pesantren Hasyim Asyari, Hj Hindun Anisah berharap dengan kopdar tersebut bisa bermanfaat untuk warga NU Jepara khususnya dan umumnya bangsa Indonesia. (Syaiful Mustaqim/Muiz)