HSN: Istilah Bukan Halangan, Namun Perjuangan Harus Dikenang
NU Online · Kamis, 22 Oktober 2015 | 05:59 WIB
Banjar, NU Online
Peringatan Hari Santri Nasional disambut sukacita warga Nahdliyin di Kota Banjar Jawa Barat. Salah satunya dengan refleksi perjuangan para santri dan ulama dengan kemasan Nonton Bareng Film “Sang Kyai” di halaman kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Huda Al Azhar Kota Banjar. (21/10/2015)
<>
Acara berlangsung sederhana, namun khidmat. Puluhan anggota Ansor, Banser, IPNU dan PMII berkumpul merayakan Hari Santri Nasional.
Ketua GP Ansor Kota Banjar Ma'mun Syarif saat ditemui NU Online, mengatakan terkait Hari Santri Nasional "Peringatan ini untuk memasyarakatkan perjuangan santri dari pra kemerdekaan sampai hari ini yang tidak pernah luntur, seperti yang diperjuangkan mbah Hasyim Asy'ari," ujar Ma'mun Syarif, S.Ag.
Tanggapan berbeda dari Ketua IPPNU Kota Banjar Dikdik Nursidik "Kita mendukung baik dengan dijadikannya 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Dipungkiri atau tidak, sejarah saat ini banyak yang diputarbalikkan, dengan ini kita jadi tahu sejarah perjuangan ulama," tegas Dikdik.
Selanjutnya, selesai kegiatan refleks, mereka berdiskusi tentang pro-kontra Hari Santri Nasional. Alhasil, bagaimanapun tanggapannya, perjuangan santri dan ulama harus dikenang. (Muhafidz/Mukafi Niam)
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua