Hadirilah, Diskusi Lesbumi soal Kekerasan Budaya 1965 Senin!
NU Online · Sabtu, 3 Oktober 2015 | 08:26 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) mengundang masyarakat secara umum untuk menghadiri diskusi publik bertajuk âMenguak Kabut Sejarah Kelam Tentang Skenario Kekerasan Sosial Budaya di Balik Konflik 1965â, Senin (5/10) besok, pukul 14.00 WIB.
<>
Forum yang bakal berlangsung di Gedung PBNU lantai 8, Jalan Kramat Raya 165, Jakarta Pusat, ini menghadirkan narasumber, antara lain penulis buku Wijaya Herlambang dan ketua PP Lesbumi K Ng H. Agus Sunyoto.
Ketua panitia M Dinaldo menjelaskan, Wijaya Herlambang sengaja didatangkan karena telah menawarkan perspektif menarik dalam buku karyanya berjudul âKekerasan Budaya Pasca 1965: Bagaimana Orde Baru Melegitimasi Anti-Komunisme Melalui Sastra dan Filmâ.
Menurut Dinal, Wijaya Herlambang berpendapat bahwa kekerasan fisik bisa mendapatkan pembenaran selama ada kekerasan budaya mengikutinya. âIa menggunakan teori âkekerasan strukturalâ Johan Galtung untuk menjabarkan bahwa kekerasan adalah satu kesatuan yang terdiri dari 3 poin, yakni kekerasan langsung (fisik), kekerasan struktural, dan kekerasan kultural (budaya),â tuturnya.
Â
Dari model pemikiran Galtung itu, lanjut Dinaldo, Herlambang lantas mengurai sejarah kelam negeri ini, yakni kenapa bisa terjadi pembunuhan massal manusia Indonesia yang menganut paham komunisme atau tertuduh komunis pada tahun 1965-1966, dan kenapa sampai sekarang seolah masyarakat Indonesia membenarkan terjadinya pembunuhan massal tersebut.
âDalam buku ini, Wijaya Herlambang, menguak agen-agen kebudayaan yang di ciptakan pemerintah Orde Baru. Misalnya, klaim kebenaran dalam Film dan novel pengkhianatan G30S PKI merupakan dokumen sosial yang dianggap kebenaran faktual dengan dalih sebuah upaya kreatif,â paparnya.
Diskusi yang terbuka untuk umum ini juga menyambut momen masih ramainya perbincangan seputar Komunisme dan kekerasan tiap di penghujung September dan awal-awal Oktober. (Mahbib)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua