Nasional

Hadapi Persaingan, Pasar Tradisional Harus Berbenah

Sel, 10 September 2019 | 06:30 WIB

Jakarta, NU Online 
Melubernya pasar modern belakangan ini tak bisa dibendung seiring geliat perkembangan zaman. Masyarakat, khususnya konsumen diuntungkan karena makin banyak pilihan tempat belanja dengan pelayanan yang mudah dan cepat. Namun di sisi lain, kehadiran pasar modern justru membuat pasar tradisional semakin terdesak.  
 
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Induk Koperasi Syirkah Muawanah (Inkopsim) HM Al-Khaqqoh Istifa saat menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) di salah satu hotel di Jakarta Selatan, Ahad (9/9).

Menurutnya, kehadiran pasar modern adalah satu keniscayaan di tengah arus globalisasi ekonomi yang semakin masif. Namun dampak yang diitimbulkan juga tidak kecil, khususnya bagi eksistensi pasar tradisional.  
 
“Pantauan saya di sejumlah tempat, kehadiran pasar modern berjaringan memang membuat pasar tradisional semakin tak bergairah,” tukasnya kepada NU Online melalui sambungan telepon seluler.
 
Gus Khaqqoh, sapaan akrabnya, mengingatkan agar pelaku usaha pasar tradisional terus berusaha untuk membenahi diri, mulai dari menjaga kebersihan hingga pelayanan. Sebab, katanya, keunggulan pasar moadern hanya dua, yaitu pelayanan dan kebersihan, dan tentu saja ketersediaan barang.  

“Semua wajib berbenah diri, wajib hukumnya. Soal harga barang, saya kira hampir sama lah, masih bersaing antara pasar modern dan tradisional. Cuma pelayanan dan kebersihannya yang unggul pasar modern,” ucapnya.
 
Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah dukungan pemerintah terhadap pasar tradisional, baik dalam bentuk kebijakan maupun permodalan. Intinya pasar tradisional dan usaha kecil dan menengah perlu dilindungi. Sehingga kelak bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
 
Jika pemerintah lalai, tidak segera berbuat, maka matinya pasar tradisional  tingggal menunggu waktu," terangnya.
 
Dikatakan, persaingan pasar saat ini benar-benar dahsyat. Karena itu, selain berbenah, pasar tradisional perlu memiliki langkah-langkah kreatif untuk menghadapi persaingan tersebut. Tanpa itu, maka pasar tradisional bersiap-siap untuk gulung tikar. 
 
“Benar-benar kejam yang namanya ‘monster’ persaingan itu,” ungkapnya.

FGD yang mengusung tema Pengembangan Kemitraan Usaha Distribusi Bahan Pangan Pokok untuk Stabilisasi Harga di Tingkat Konsumen tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI.

Pewarta: Aryudi AR
Editor: Muiz