Nasional

Habib Luthfi: Spirit Puasa Harus Diterapkan dalam Kehidupan Berbangsa

NU Online  ·  Kamis, 13 Juni 2019 | 06:30 WIB

Habib Luthfi: Spirit Puasa Harus Diterapkan dalam Kehidupan Berbangsa

Gubernur Jateng di rumah Habib Luthfi, Pekalongan

Pekalongan, NU Online
Rais 'Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengatakan, spirit serta esensi ibadah puasa harus selalu diterapkan pada kehidupan berbangsa. 

Dengan pengamalan esensi ibadah menurut Habib Luthfi, nafsu merusak bangsa atau persaudaraan akan terkikis sehingga meminimalkan pertikaian sesama anak bangsa.

“Mari hasil puasa yang telah kita jalani, buahnya mampu untuk meredam peranan nafsu-nafsu kita. Buah itu sangat kita butuhkan untuk mempererat tali persatuan dan kesatuan. Sehingga, tidak memberikan peluang bagi oknum-oknum yang rela melihat Indonesia dipecah belah,” ujarnya saat dirinya menerima kunjungan Gubernur Jawa Tengah, H Ganjar Pranowo, di kediamannya Noyontaan Gang VII, Kota Pekalongan, Rabu (12/6).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan bersilaturahmi ke kediaman Habib Luthfi bin Yahya usai menghadiri festival balon di Stadion Hoegeng dan syawalan di Krapyak Pekalongan Utara. Selama satu jam keduanya berbincang soal kebangsaan dan keamanan negara.

Ganjar tiba di kediaman Habib Luthfi pada pukul 10.30 WIB didampingi Wali Kota HM Saelany Mahfudz dan Wakil Wali Kota Pekalongan H Achmad Afzan Arslan. Pertemuan tersebut berlangsung santai di lantai dua kediaman Habib Luthfi. Beberapa jajanan khas Lebaran pun tertata rapi disajikan. 

Usai pertemuan, Habib Luthfi mengatakan pertahanan negara mesti dijaga seluruh elemen bangsa. “Mari kita jaga tali persatuan dan persaudaraan sehingga jadi benteng kokoh bangsa ini,” paparnya.

Berbincang soal kebangsaan, memang selalu digaungkan Habib Luthfi di manapun berada. Nasionalisme selalu digembar-gemborkan oleh habib yang juga Ketua Forum Ulama Sufi Dunia itu. Bahkan menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di setiap kesempatan taushiyahnya, Habib Luthfi selalu lantang meneriakkan NKRI Harga Mati.

“Menjaga persatuan dan kekokohan NKRI, menjaga nilai-nilai luhur Pancasila, menjaga bangsa yang lentur agar tidak mudah dipecah belah, bangsa yang kokoh persaudaraannya,” kata Ganjar.

Ganjar berpendapat, jika hal tersebut bersemayam kuat di dada setiap anak bangsa, kemajuan bukan hal mustahil bagi Indonesia. Namun yang tidak boleh dilupakan adalah soal perekonomian, yang mesti dikeroyok dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat.

“Karena ada nilai ketenteraman di sana. Kekompakan ini yang membuat kita jadi kenyal, tidak mudah diremuk dari luar. Seperti yang selalu disampaikan Habib Luthfi, jika kamu cinta NKRI, buktikan,” ucapnya. (Muiz)