Nasional

Habib Ali Abdurrahman Al-Habsyi Sebut Keistimewaan Ramadhan

Jum, 23 April 2021 | 11:15 WIB

Habib Ali Abdurrahman Al-Habsyi Sebut Keistimewaan Ramadhan

Ramadhan adalah bulan yang membawa keberkahan karena sangat besar keberkahan yang terdapat di dalamnya. Di bulan ini juga pintu-pintu kebaikan akan dibuka dan Allah akan menutup seluruh pintu keburukan. 

Jakarta, NU Online

Pengasuh Majelis Taklim Habib Ali Kwitang, Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi menyebutkan berbagai keistimewaan yang terdapat pada bulan suci Ramadhan. Dikatakan bahwa Ramadhan merupakan bulan yang tinggi derajat dan besar martabat.

 

Selain itu, Ramadhan adalah bulan yang membawa keberkahan karena sangat besar keberkahan yang terdapat di dalamnya. Di bulan ini juga pintu-pintu kebaikan akan dibuka dan Allah akan menutup seluruh pintu keburukan. 

 

"Di bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu karena akan mengganggu anak adam dalam menjalankan ibadah kepada Allah," tutur Habib Ali secara virtual dalam Pesantren Ramadhan bertema Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan yang diadakan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) dan Majelis Ta’lim Telkom Grup (MTTG), pada Kamis (22/4). 

 

Habib Ali menyebutkan pula beberapa nama lain Ramadhan. Di antaranya syahrul adzhim yakni bulan yang penuh dengan kebesaran, kemuliaan, dan keistimewaan. Lalu disebut juga syahrul maghfirah atau bulan yang penuh ampunan kepada Allah.

 

"Kemudian syahrunnajah atau bulan kemenangan. Syahrul musyahadah, tempat kita untuk tolong-menolong kepada sesama. Dinamakan pula syahrus-shiyam, tempat kita melaksanakan ibadah puasa," terang Habib Ali.

 

Lebih lanjut diterangkan bahwa Ramadhan adalah syahrul-qur'an atau bulan diturunkannya Al-Qur'an. Tak hanya itu, Ramadhan bertujuan untuk menjadikan seorang hamba agar bertambah keimanannya sehingga dinamakan sebagai Syahrullah atau bulan milik Allah.

 

"Banyak sekali keistimewaan dari bulan Ramadhan yang apabila kita rinci, mungkin akan lebih lagi dalam menjalankan ibadah kepada Allah. Keistimewaannya adalah diberikannya kesabaran. Bulan ibadah antara kita dengan Allah," jelasnya.

 

"Puasa itu adalah untuk-Ku, kata Allah, dan Akulah yang berhak memberikan ganjarannya. Setiap ibadah yang dijalankan Bani Adam adalah baginya, tetapi ibadah puasa Ramadhan adalah hak Allah untuk memberikan pahalanya," imbuh Habib Ali.

 

Ia menyebut Ramadhan sebagai bulan kesabaran. Allah ingin memberikan ganjaran atau pahala yang sangat besar dengan tanpa hitungan (ghairu hisab) di akhirat kelak kepada orang-orang yang bersabar.  

 

"Dalam sebuah hadits dikatakan, telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah yaitu Ramadhan dan diwajibkan untuk berpuasa. Di dalamnya Allah buka pintu surga dan tutup pintu neraka, Allah belenggu setan-setan yang akan mengganggu anak Adam dalam menjalankan ibadah. Di dalamnya ada satu malam yang lebih mulia dari seribu bulan yaitu lailatul qadr," jelas Habib Ali.

 

Karena terdapat banyak keistimewaan yang terdapat pada Ramadhan maka akan merugilah orang-orang yang ketika masuk bulan Ramadhan tetapi tidak mendapatkan kebaikan sedikit pun. 

 

"Sungguh rugi orang yang masuk ke dalam Ramadhan tapi dia tidak mendapatkan kebaikan yang akan diberikan Allah dan tidak akan diampuni Allah. Tapi barangsiapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, kebaikan, janji, dan ridha Allah maka dia akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu," pungkasnya.

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan