Nasional

Gusdurian Salurkan Bantuan kepada Warga Terisolasi Akibat Erupsi Semeru

Jum, 10 Desember 2021 | 11:30 WIB

Gusdurian Salurkan Bantuan kepada Warga Terisolasi Akibat Erupsi Semeru

Penyaluran bantuan untuk korban erupsi semeru oleh Gusdurian Peduli. (Foto: dok. Gusdurian)

Jakarta, NU Online

Gusdurian Peduli menyalurkan bantuan kepada warga yang terisolasi akibat erupsi Gunung Semeru. Warga yang terisolasi dan belum mendapatkan bantuan, menjadi target utama penyaluran sembako dan berbagai kebutuhan pokok. 


Beberapa wilayah yang telah mendapatkan penyaluran bantuan dari relawan Gusdurian Peduli adalah Dusun Kebondeli Selatan, Dusun Kebondeli Utara, Sumberwuluh, Sumbermujur, Kamarkajang, Sumbersari, dan Lampeni.


Koordinator Tim Respon Gusdurian Peduli Beny Resmana menuturkan, terdapat ratusan warga yang mengungsi secara mandiri di dua daerah terdampak erupsi Semeru. Dua wilayah itu adalah Dusun Kebondeli Selatan dan Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 


“Mereka mengungsi di rumah-rumah warga dan mushala yang tidak terdampak erupsi Gunung Semeru. Namun, mereka setiap pagi kembali ke rumahnya untuk mengecek kondisi. Kami terus berupaya menyalurkan bantuan kepada warga terdampak erupsi Semeru secara cepat dan tepat. Khususnya kepada warga yang terisolasi dan belum mendapatkan bantuan,” kata Beny melalui keterangan tertulis, diterima NU Online, Kamis (9/12/2021). 


Ia menjelaskan, selain banyak warga yang mengeluhkan belum mendapatkan bantuan, beberapa daerah terdampak lain juga sulit diakses. Seperti warga yang mengungsi di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.


Akses ke salah satu daerah itu hanya dapat diakses dengan sepeda motor. Padahal, terdapat kurang lebih 200 warga yang mengungsi di rumah-rumah warga dan mushala di sana.

 

“Wilayah-wilayah seperti itulah yang menjadi target utama kami. Apalagi, warga disana cerita jika bantuan yang datang sering tidak sampai,” ungkap Beny. 


Untuk diketahui, Gusdurian Peduli terus bergerak membantu warga terdampak Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021. Bersama lintas komunitas, organisasi, dan lembaga dari berbagai daerah di Indonesia, Gusdurian mendirikan posko sejak Ahad, 5 Desember 2021 lalu. 


Gusdurian Peduli bekerja sama dengan Kitabisadotcom untuk menggalang dana dan menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Gusdurian Peduli pun membuka rekening untuk membantu warga. 


Donasi bisa disalurkan ke nomor rekening 8610603999 (BCA) atas nama Yayasan Jaringan Gusdurian Peduli. Silakan tambahkan kode 32 di akhir nominal, contoh: Rp500.032. Informasi mengenai pengumpulan dan penyaluran donasi bisa melalui 0822-9999-1117. 


Melalui akun Instagram, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid memastikan seluruh relawan Gusdurian Peduli telah berada di lapangan untuk menyalurkan berbagai bantuan dan keperluan warga terdampak. Ia juga menunggu donasi dari para donatur. 


“Kawan-kawan relawan Gusdurian Peduli sudah berada di lapangan untuk membantu menyalurkan tali asih warga bangsa untuk saudara-saudarinya yang sedang tertimpa musibah meletusnya Semeru. Monggo kami tunggu,” kata Alissa Wahid. 


Data korban erupsi Semeru

Per Kamis, 9 November 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat terdapat korban meninggal akibat erupsi Semeru sebanyak 43 jiwa. Warga yang mengalami luka berat 32 orang dan luka sedang 82 orang, sehingga total warga luka-luka sebanyak 104 orang. 


BNPB juga mencatat, terdapat 121 titik lokasi pengungsian yang terbagi di beberapa kecamatan. Di antaranya 10 titik di Pronojiwo (525 jiwa), 10 titik di Candipuro (2.331), empat titik di Pasirian (1.307), 11 titik di Lumajang (335), 13 titik di Tempeh (640), sembilan titik di Sukodono (204), empat titik di Senduro (66), dan tujuh titik di Sumbersuko (302 jiwa).


Kemudian ada tiga titik di Kecamatan Padang (62 jiwa), tiga titik di Tekung (67), tujuh titik di Yosowilangun (89), tujuh titik di Kunir (127), tiga lokasi di Jatiroto (59), empat titik di Rowokangkung (37), enam titik di Kecamatan Randuagung (24), satu titik di Ranuyoso (26), lima titik di Klakah (45), tiga titik di Gucialit (11), dua titik di Pasrujambe (212), dua titik di Tempursari (23), dan tujuh lokasi di Kedungjajang (50 jiwa).


Sementara itu, kerusakan dan kerugian yang dihimpun BNPB tercatat meliputi 31 fasilitas umum terdampak, hewan ternak sapi 764 ekor, kambing dan domba 648 ekor, serta unggas 1.578 ekor.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad